Rabu, 01 Juli 2009

PENGANGKATAN JEMAAT

PENGANGKATAN/RAPTUR JEMAAT
(THE RAPTURE OF THE CHURCH)

Mari kita membaca 1 Tesalonika 4, mulai ayat 13:
“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan – ini adalah wahyu dari Allah sendiri – kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah – parakaleo, asal kata “Paraclete,”sebutan untuk Roh Kudus – seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” (1 Tesalonika 4:13-18)

Setiap pasal dari 1 dan 2 Tesalonika banyak mengacu kepada deskripsi tentang kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Dan pasal ini – 1 Tesalonika 4 – menjelaskan tentang Raptur atau hari pengangkatan umat Allah, jemaat Tuhan, ketika Ia datang untuk milik kepunyaan-Nya.

Seorang sarkastik yang setengah atheis berkata kepada kami berhubungan dengan apa yang tertulis dalam Alkitab. Ia berkata, “Tidak ada kata “rapture” dalam Alkitab.”

Yah, kalau di dalam King James Version, itu benar. Dalam King James Version tidak ada kata “rapture,” sama halnya juga tidak ada kata “Trinity” atau banyak deskriptif ekklesiastikal penting lainnya – walaupun kata Trinitas tidak ada dalam Alkitab, namun Trinitas itu ada dalam Alkitab.

Sebagai contoh dalam 2 Korintus 13:14 berbunyi: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus — Pribadi pertama —, dan kasih Allah – Pribadi kedua – , dan persekutuan Roh Kudus – Pribadi ketiga – menyertai kamu sekalian.” Bukankah ini Trinitas. Ini adalah penyataan tentang pribadi Allah, yaitu esensi Allah: tiga pribadi dalam satu – Trinitas – walaupun kata itu tidak pernah digunakan dalam Alkitab.

Begitu juga dengan kara “rapture.” Kata “rapture” ini tidak ada dalam Alkitab. Namun ini adalah terjemahan dari kata Yunani “harpazo.” Rasul Paulus mengatakan bahwa orang-orang yang masih hidup pada waktu Tuhan turun dari sorga, orang-orang percaya yang masih hidup ini akan di harpazo, atau diangkat.

Apakah arti kata harpazo ini? Ini digunakan juga dalam 2 Korintus 12:4. Kata ini berarti “melarikan dengan cepat.” Ini juga berarti “membawa pergi secara tiba-tiba.” Dan saya harus menerjemahkan kata harpazo ini dengan kata “menculik.” Dan ini digunakan dalam 2 Korintus ketika Paulus berkata, “Ia tiba-tiba diangkat (harpazo) ke Firdaus.” Dan di sini ia mengatakan bahwa ketika Kristus datang kembali orang-orang percaya yang masih hidup akan di-harpazo.

Dan dalam Alkitab bahasa Inggris, King James Version, kata ini diterjemahkan “caught up” atau “diangkat.” Paulus menggunakan kata “Ia di- harpazo – ia diangkat kepada Allah.” Dan dalam perikop ini, generasi umat Tuhan yang masih hidup ketika Tuhan datang akan diangkat menyongsong Tuhan di angkasa.

Jerome, dalam terjemahan Alkitab bahasa Latinnya, yaitu Vulgata, menerjemahkan kata ini dengan kata “rapere,” asal kata “rapture” dalam bahasa Inggris. Ini adalah istilah teologi yang baik, sehingga Anda dengan mudah dapat memahami secara mendalam keagungan kata ini dari penyataan Firman Allah.

Paulus berkata, “Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan.” Ini adalah sesuatu yang Tuhan kita singkapkan kepada kita. Maksud dari perkataan ini sangatlah jelas, ketika ia berkata, “dengan Firman Tuhan” – ini berhubungan dengan pengangkatan atau raptur umat Allah. Perjanjian Lama dari awal sampai akhir dipenuhi dengan nubuatan tentang kedatangan sang Mesias yaitu Kristus. Namun mereka tidak pernah dapat melihat berhubungan dengan kedatangan kedua yang dibicarakan di sini.

Dalam nafas yang sama, dalam kalimat yang sama, kadang-kadang dalam klausa yang sama, mereka berbicara tentang kemuliaan kedatangan Tuhan kita: sebagai Hamba yang menderita dan Raja yang memerintah. Mereka tidak pernah dapat membedakan kedua fase kedatangan Tuhan kita ini.

Pada saat kedatangan-Nya yang pertama, Ia lahir dari anak dara untuk mati demi menanggung dosa kita, untuk menebus umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Namun, Ia juga akan datang sebagai Raja yang akan memerintah atas seluruh ciptaan Allah: segala sesuatu yang ada di sorga dan di bumi dan di bawah bumi, di abusos, di dunia orang mati, di seluruh alam semesta. Ia akan datang menjadi Raja dan Tuhan atas segala sesuatu.

Namun nabi-nabi dalam Perjanjian Lama yang secara terus menerus menubuatkan, memberitahukan sebelumnya tentang kedatangan Tuhan Mesias ini, mereka tidak pernah dapat melihat perbedaan dari kedua kedatangan-Nya itu. Dan mereka tidak pernah melihat masa yang disisipkan, masa transisi, masa antara kedua kedatangan-Nya itu. Yang ada dalam pikiran mereka, hanya ada satu kedatangan yang agung.

Fakta sesungguhnya tentang kedua kedatangan-Nya ini menjadi rahasia yang tersimpan dalam hati-Nya. Paulus berbicara tentang itu. Ia menyebutnya musterion, “misteri, rahasia yang tidak disingkapkan” kepada para nabi P.L. namun yang kemudian disingkapkan kepada rasul-rasul-Nya yang suci. Dan Yesus mulai membentangkannya ketika Ia ada di sini, di bumi ini.

Apa yang para nabi Perjanjian Lama bicarakan berhubungan dengan kedatangan Tuhan kita sebagai Raja yang agung dan berkuasa dan yang akan memerintah direfleksikan dan ditunjukkan dalam pengharapan para rasul dan murid-murid Kristus. Ketika mereka membaca Kitab Suci Perjanjian Lama, secara alami mereka menantikan satu penampakan dari Tuhan yang agung sebagai Mesias, Kristus.

Sehingga pada kedatangan Tuhan Yesus yang pertama, pada waktu kedatangan-Nya yang pertama, pada waktu kehadiran-Nya ang pertama, pada waktu parousia-Nya yang pertama, pada waktu Ia ada di sana, mereka menunggu penggenapan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Mereka menanti Tuhan Yesus yang adalah Mesias yang akan memerintah atas seluruh ciptaan Allah dan atas seluruh bumi. Mereka mengharapkan Dia akan meruntuhkan kekuasaan Romawi dan memerdekakan Israel. Mereka sedang mencari Yehuda yang diagungkan di antara semua suku dan bangsa-bangsa di dunia.

Dan mereka – murid-murid itu – sedang berharap untuk dapat menjadi para menteri dalam kerajaan millennial mesianik dari Tuhan Yesus Kristus yang agung itu. Tiap-tiap murid ada yang ingin duduk di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Dan ada juga yang ingin menjadi Menteri Keuangan. Dan setiap murid ingin memiliki tugas dan jabatan dalam kabinet kerajaan Allah. Itulah apa yang diharapkan para rasul pada waktu itu.

Dan ketika Yesus mulai berbicara kepada mereka tentang kematian-Nya, mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka menjadi ragu dan takut. Dan ketika akhirnya mereka melihat Yesus Kristus dibunuh, dan mereka melihat Dia mati, setiap pengharapan yang pernah mereka miliki untuk ikut memerintah dalam kerajaan mesianik binasa dalam debu tanah. Dan dalam keputus-asaan yang teramat dalam yang sulit untuk kita fahami akhirnya mereka menundukkan kepala mereka dalam kekalahan.

Namun, ada wahyu baru yang kemudian datang kepada mereka. Paulus berkata, “Aku berkata dengan Firman Tuhan.” Ada sesuatu yang baru datang. Sesuatu yang tidak pernah diisyaratkan dalam Perjanjian Lama. Dan tidak pernah dilihat oleh seorang nabipun.

Matius 16:18, Yesus berbicara tentang jemaat. Itu adalah pertama kalinya dunia mendengar kata jemaat: “Aku akan mambangun jemaat-Ku.” Pada saat hati para murid hancur dan larut dalam dukacita, yaitu ketika Tuhan mengatakan kepada mereka bahwa Ia akan dibunuh dan meninggalkan mereka, Yohanes 14:1-3, Yesus berkata:

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”

Dan itulah apa yang Paulus maksudkan ketika ia berkata, “Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan” [I Tes. 4:15]. “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” [Yohanes 14:3].

Itu adalah musterion yang agung, rahasia yang Allah simpan dalam hati-Nya sampai kemudian Ia menyingkapkannya kepada rasul-rasul-Nya yang kudus. Dan ketika pewahyuan penuh dibuat, ada panggilan Allah dari langit, dan orang-orang mati di dalam Kristus yang pertama akan bangkit, dan kemudan akan ada pemuliaan bagi orang-orang kudus yang masih hidup yang akan diangkat bersama dengan orang-orang mati yang telah dibangkitkan untuk berjumpa dengan Tuhan di angkasa dan untuk bersama dengan Dia selama-lamanya.


PERTAMA, KEBANGKITAN ORANG PERCAYA YANG TELAH MENINGGAL

Pertama, ia berkata, akan ada kebangkitan orang mati. Ada kata yang kita terjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang berasal dari kata Yunani ek. Ini berari “keluar dari antara orang mati.”
Ketika orang mengacu kepada kebangkitan orang Kristen, itulah cara Alkitab mengatakannya, dan itu adalah kebangkitan dari antara orang mati. Artinya hanya orang-orang kudus di dalam Kristus yang dijelaskan dalam Alkitab sebagai “tidur dalam Yesus.” Itu tidak pernah mengacu kepada orang yang tidak percaya. Orang-orang yang tidur di dalam Yesus adalah orang-orang yang telah jatuh ke dalam pelukan hangat dan kasih-Nya.

Mereka sedang tidur dalam Yesus. Mereka tidak mati. Mereka masih hidup dalam keadaan yang terberkati: dalam hadirat Allah, di firdaus. Dan ketika Anda tidur, itu hanya untuk sementara. Anda tidur untuk bangun. Dan orang-orang kudus yang telah mati akan dibangkitkan kembali. Dan dalam Kitab Wahyu, itu disebut sebagai kebangkitan yang pertama. Itu adalah kebangkitan keluar dan dari antara orang mati.

Kebangkitan kedua, kebangkitan terakhir adalah bagi orang-orang yang tidak percaya yang dibangkitkan untuk dihakimi di Tahta Putih Allah yang Besar, mereka adalah orang-orang yang akan dihakimi menurut perbuatan mereka dan akan dihukum untuk selama-lamanya di Neraka dan lautan api.

Namun orang-orang yang dibangkitkan pada kebangkitan pertama ini dibangkitkan keluar dari antara orang mati. Dan mereka mendengar panggilan Allah yang datang dari tempat tinggi, dari sorga. Jika orang yang tidak percaya tidak mendengar panggilan Allah dalam hidup ini, ia tidak ingin mendengar panggilan Allah kepada orang-orang kudus-Nya untuk bangkit dari antara orang mati.

Hal kedua berhubungan dengan ini adalah: ia berkata di sini bahwa akan ada generasi yang masih hidup setelah orang-orang ini dibangkitkan dari antara orang mati dan mereka akan diubahkan dengan mengenakan tubuh kemuliaan. Orang-orang percaya yang masih hidup pada waktu Tuhan datang akan diangkat – harpazo, rapere, raptured – ­bersama dengan mereka untuk berjumpa dengan Tuhan di angkasa.
Dan Paulus berkata bahwa itu adalah misteri yang lain. Dalam 1 Korintus 15:51-52, Paulus berkata:

“Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”

Ada suatu generasi – ini adalah misteri yang disingkapkan di sini, yang sebelumnya tersimpan dalam hati Allah, sebagai rahasia – akan ada generasi yang tidak akan pernah merasakan kematian. Mereka tidak akan pernah merasakan dukacita. Mereka tidak akan pernah menangis. Mereka akan diangkat ke dalam kemuliaan.

Itu adalah misteri kedua yang agung. Kita akan diangkat untuk berjumpa dengan Tuhan di udara.
Dan kemudian Paulus menulis bahwa Tuhan kita akan turun dari Sorga. Dan sebanyak tiga kali ia menggunakan preposisi ‘en’ di sini:

“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan berseru dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa” [I Tes. 4:16-17] – cetak miring ada dalam KJV.

Jadi Paulus berkata, ketika Tuhan turun, Ia datang dengan berseru: keleuo. Terjemahan yang tepat untuk kata ini adalah “dengan seruan perintah.” Dan itu selalu berarti demikian: dengan seruan perintah.
Ini adalah kata Yunani klasik dan Anda dapat menemukannya dalam literatur Yunani klasik. Umumnya kata keleuo untuk menunjukkan suatu seruan perintah yang ditujukan kepada para tentaranya: ini adalah suatu perintah. Seorang laksamana akan memerintah orangnya di armada itu – keleuo – dengan seruan perintah. Seorang kusir yang sedang mengendalikan kuda-kudanya akan keleuo. Dengan seruan perintah kuda-kuda itu akan berjalan menarik keretanya.

Persis seperti itulah penggunakan kata itu di sini. Tuhan datang dengan seruan perintah yang berotoritas – Tuhan atas segala sesuatu.
Apakah Anda pernah memikirkan ini? Dalam Yohanes 11, ketika Yesus berdiri di depan kuburan, dan sungguh saya katakan kepada Anda, jika Yesus tidak menyebut nama Lazarus ketika ia berkata, “Keluarlah dari kubur itu,” maka seluruh orang mati akan keluar dari kubur mereka untuk bertemu dengan Yesus. Dengan seruan perintah, Tuhan akan turun dari sorga, dan orang-orang yang mati di dalam Kristus yang pertama akan bangkit.

KEDUA, PENGHULU MALAIKAT BERSERU

Apakah Anda memperhatikan hal kedua: “pada waktu penghulu malaikat berseru”? Hanya ada satu penghulu malaikat dalam Alkitab yaitu Mikael. Dan Mikael selalu dilukiskan sebagai musuh berat Setan yang memiliki kuasa kematian.
Ketika Musa mati, Mikael bertengkar dengan Setan berhubungan dengan atau untuk merebutkan tubuh Musa. Apa yang Setan inginkan terhadap tubuh Musa? Untuk menunjukkan tubuh itu kepada Israel dengan mengatakan: “Ini adalah sahabat terbaik Allah, yang telah berbicara muka dengan muda dengan Tuhan Allah, sebagai manusia yang telah melihat Dia. Melihat Dia. Namun kini ia telah mati. Kuasa kematian adalah milikku,” kata Setan.
Dan Mikael bertengkar dengan dia. Dalam Kitab Nabi Daniel, Daniel sang negarawan, ketika di Babilonia dan Persia ia melihat pembinasaan terhadap umat Allah, namun Mikael yang menjadi pembela mereka dan pemenang.
Dan dalam Kitab Wahyu 20 dijelaskan bahwa ada perang di Sorga. Mikael dan para malaikatnya berperang melawan Setan – Naga – dan para malaikatnya. Dan Setan tidak dapat mengalahkannya.
Dan Mikael, yang memenangkan pertempuran itu, berseru dari sorga dan atas seluruh bumi dan dunia orang mati: “Setan telah dikalahkan. Ia yang memiliki kuasa atas maut dan kubur telah dihancurkan untuk selama-lamanya.” Itulah suara penghulu malaikat, Mikael. “Kita telah menang. Kita telah menang. Kita telah menang.”


KETIGA, TENTANG SANGKAKALA ALLAH

“Dan dengan sangkakala Allah.” Itu adalah dimana saya telah mulai memikirkan tentang Daud, tentang sangkakala-sangkakala Allah.
Di seluruh Alkitab, Anda akan sering bertemu tentang sangkakala-sangkakala ini. Mereka meniup sangakakala ketika mereka mengitari Yerikho dan kemudian tembok-tembok rubuh. Mereka meniup sangkakala itu pada permulaan Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashanah, pesta peniupan sangkakala-sangkakala. Dan mereka meniup sangkakala-sangkakala pada setiap tahun Yobel – tahun kelima puluh, setelah tujuh kali tujuh, setelah tahun yang ke empat puluh sembilan, tahun Yobel. Itu ditandai dengan peniupan sangkakala-sangkakala.
Dalam Injil Matius pasal dua puluh empat, dan Wahyu pasal pertama dan keempat, keagungan dan kemuliaan Allah diumumkan dengan peniupan sangkakala-sangkakala.

Dan dalam Alkitab, ada dua suara sangkakala yang besar. Yang pertama, Anda akan menemukan dalam Kitab Yesaya 27, ketika Allah meniupkan sangkakala untuk mengumpulkan kembali seluruh Israel ke tanah air mereka, yaitu pada saat seluruh Israel diselamatkan. Peniupan sangkakala besar yang kedua adalah untuk mengumpulkan umat Allah yang ada di sini: Ketika Allah meniup sangkakala dan itu adalah pada saat umat Allah bangkit dari kematian, untuk diubah dan diberikan tubuh kemuliaan dan untuk bersama dengan Tuhan mereka selama-lamanya.
Selanjutnya, Rasul Paulus, dalam perikop ini, ia menyebutkan tentang “nafiri terakhir” itu:

“Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” (I Korintus 15:51-52).

Jadi apakah maksudnya itu: “Nafiri yang terakhir?” [dalam bahasa Inggris “trumpet” yang diterjemahkan “sangkakala” dalam I Tesalonika 4:16 dan diterjemahkan “nafiri” dalam I Korintus 15: 52]. Yah, saya telah membaca dan membaca dan membaca, dan ada banyak sekali pemikiran dan penafsiran yang diusulkan tentang apakah artinya “pada waktu bunyi nafiri yang terakhir.” Namun, satu-satunya penafsiran yang paling tepat menurut saya adalah ini: ini berhubungan dengan peniupan sangkakala oleh pasukan (legium) Romawi. Sangkakala pertama, ketika itu dikumandangkan, sebagai tanda para prajurit harus pergi ke tenda dan membongkar tendanya. Itulah sangkakala pertama. Sangkakala kedua dikumandangkan ketika ia harus kembali ke barisan. Dan sangkakala ketiga dikumandangkan ketika ia harus kembali berbaris.
Itulah sangkakala terakhir. Itu adalah panggilan untuk umat Allah. Itu adalah saat mereka harus naik dan bergabung dengan Tuhan.

Saudaraku yang terkasih! Jemaat disebut ekklesia, “orang-orang yang dipanggil keluar.” Kata yang memiliki arti yang persis sama dengan itu. Orang yang dipanggil keluar – ekklesia, ek-kaleo – orang yang dipanggil keluar.
Jemaat dipanggil keluar untuk berkumpul menjadi jemaat Tuhan. Allah telah memanggil kita untuk memperoleh keselamatan. Allah telah memanggil kita untuk memuji dan bersukacita. Allah telah memanggil kita untuk suatu sukacita dan kemuliaan.
Dan suatu hari nanti, Allah akan memanggil kita kepada Dirinya sendiri. Dan kita akan diangkat untuk berjumpa dengan Tuhan dan bersama dengan Dia selama-lamanya. Itulah nafiri atau sangkakala ketiga dan yang terakhir: ketika Allah akan memanggil kita keluar dari kubur dan dari dunia ini untuk bersama dengan Dia selama-lamanya.

Selanjutnya, Paulus menulis, dan ia menyimpulkan wahyu yang agung ini dengan kata ini: “Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” (I Tesalonika 4:17-18).
Selanjutnya, ijinkan saya untuk menerjemahkan seperti tafsiran kebanyakan orang tentang perkataan ini: “Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” Saudaraku yang terkasih, segala sesuatu yang berhubungan dengan kematian dan penghakiman dan dunia ini membuat kita seringkali takut untuk menghadapinya.

Namun, Oh, saudaraku: “Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” Sebagain itu akan mengacu kepada fakta bahwa kita akan hidup kembali. Kita akan hidup kembali.
Saya kira, orang yang telah terjerat dalam bisnis dunia ini, mereka tidak berpikir tentang kematian. Namun saudaraku, selama saya hidup di dunia ini dan telah melayani Tuhan sejak umur 17 tahun, 55 tahun yang lalu. Saya hidup di dunia kematian.

“Hiburkanlah seorang akan yang lain”: Sebagian itu mengacu kepada pewahyuan bahwa kita akan hidup bersama kembali. Keterpisahan karena kematian bersifat sementara. Kita akan dikumpulkan kembali dan bersama untuk selama-lamanya.

“Hiburkanlah seorang akan yang lain”: Sebagian, saya kira, itu adalah sorga dan kemuluaan yang akan dinyatakan di dalam kita. Namun, kebanyakan, saya kira, itu adalah apa yang Paulus tulis di sini: “Kita akan bersama dengan Tuhan untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu, hiburkanlah seorang akan yang lain.” Kita akan bersama dengan Yesus untuk selama-lamanya.” Kita akan bersama dengan Yesus untuk selama-lamanya.
Anda tahu, kira-kira ada 14 kata yang berbeda dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan “dengan” atau “with.” Namun, salah satunya menunjukkan kedekatan, keintiman, persekutuan yang penuh kasih atau afeksi. Dan itulah kata yang diterjemahkan “bersama dengan” di sini. Dalam kata Yunani, itu adalah sun.
Sebagi contoh, kata Yunani untuk penderitaan adalah pathos. Dan ketika Anda menggabungkan kata itu menjadi sumpathos, kata itu diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi “sympathy.” Seseorang yang dapat turut merasakan kelemahan atau luka batin yang Anda alami: simpatik. Itulah maksud kata sun di sini, bersama dengan Tuhan – suatu persekutuan yang erat dengan Yesus.

Suatu kali saya mendengar tentang seseorang yang diselamatkan dengan begitu luar biasa. Dan pada hari itu ketika saya baru menginjak remaja, mereka bersaksi di kebaktian Rabu malam. Seperti kita, kita selalu membuka ruang kesaksian setiap kebaktian Rabu malam.
Jadi orang yang telah diselamatkan atau dipertobatkan dengan ajaib ini, ia bersaksi, dan ia berkata, “Ketika saya mati dan ketika saya pergi ke Sorga, yang pertama kali saya ingin lihat adalah Tuhan saya. Saya ingin melihat Yesus.

Hari-hari telah berlalu dan bapaknya terkasih yang luar biasa itu meninggal. Dan mereka berkata, “Anda masih ingin yang pertama melihat Yesus?”
“Ya,” jawabnya.
Kemudian, ibunya meninggal, yaitu ibu yang sangat ia kasihi. “Anda masih ingin yang pertama melihat Yesus?”
“Ya,” jawabnya.
Kemudian, anak lelakinya yang merupakan impiannya dan anak yang paling dikasihinya meninggal. Dan mereka bertanya, “Apakah Anda masih ingin melihat Yesus yang pertama?”
“Ya,” jawabnya.
Dan kemudian, istrinya yang sangat dicintainya meninggal. Dan mereka berkata kepadanya, “Anda masih ingin yang pertama melihat Yesus? Anda masih ingin melihat Yesus terlebih dahulu?”
Bagi seseorang yang telah diselamatkan dengan ajaib, dan yang mengasihi Tuhan, yang sun atau bersama Tuhan dalam segala suka dukanya. Anda tahu, rasul dengan terus terang mengatakan bahwa kematian telah memisahkan kita dari Dia, klimaks yang luar biasa dari Roma 8 adalah:

“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8:38-39).

Kematian tidak akan memisahkan kita. Dan kita tidak akan dipisahkan dari Yesus dalam hidup ini. Ia berkata, “Saya akan bersama denganmu, bahkan sampai akhir zaman.”
Ia bersama dengan kita. Jika Anda telah melaksanakan amanat, misi bagi Yesus, dengarkanlah dan Anda akan mendengar kaki Tuhan kita melangkah mendekat di belakang Anda. Jika Anda pernah diharu-birukan atau disakiti atau dihancurkan, Anda akan mendengar suara-Nya berkata, “Aku tidak akan pernah meninggalkanmu atau melupakanmu untuk selama-lamanya.”

Dan ketika kita menghadapi hari terakhir itu, itu akan menjadi hari Yesus yang akan berdiri bersama dengan kita dan menguatkan kita: “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” (Mazmur 23:4).
Tahukah Anda, saya berpikir banyak kali, ketika waktu kematian saya tiba, itu akan menjadi kesempatan terbesar saya untuk menunjukkan kepada semua orang yang kepada mereka saya telah berkhotbah selama lebih dari 40 tahun – itu akan menjadi kesempatan terbesar saya untuk menunjukkan iman prajurit Yesus, anak Allah: untuk mati secara berjaya dalam lengan Kristus. Oh Tuhan! Kemudian Ia akan bersama dengan saya.

Dan satu hal lain: “Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” – kita dan Dia.
1 Yohanes 3:2 berkata: “Apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.” Kita akan menjadi seperti Dia.
Dan Ia akan seperti kita dan kita akan bersama dengan Dia. Kita seperti Dia, dan Dia seperti kita. Dan kita akan bersama dengan Dia.

Dalam halaman-halaman sejarah yang saya baca, ketika Alexander Agung menaklukkan Imperium Persia, keluarga Darius menjadi tawanan komandan militer Yuhani tersohor itu. Dan ia datang menengoknya. Ia datang untuk melihat keluarga Darius yang ada dalam penjara itu.
Dan ketika Alexander dan Faustian melangkah masuk ke penjara, ibu Darius berpikir bahwa Faustian adalah Alexander. Dan ia membungkuk hormat kepadanya.

Ketika ia mengetahui bahwa ia salah orang, ia meminta maaf kepada Alexander, dan berkata, “Saya pikir ia adalah Anda dan mohon maafkan saya.”
Dan Alexander menjawab, “Nyonya, Anda tidak membuat kesalahan. Karena Faustian adalah Alexander.” Ia adalah Alexander yang lain. Mereka begitu dekat, sebagai sahabat karib yang begitu dekat.
Apakah Anda mengetahu hal pasti yang akan terjadi dengan Yohanes: Rasul Yohanes? Dalam Kitab Wahyu 22:8-9, Yohanes berkata:

“Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya. Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"”

Malaikat itu juga seperti Yesus, sehingga ketika Yohanes melihatnya dan mendengarkannya, kemudian ia tersungkur untuk sujud menyembah dia.
Seperti itulah kita. Dan Ia seperti kita. Kita akan bersama dengan Tuhan. Kita akan seperti Dia. Dan Dia akan seperti kita.

“Pak Pendeta, bagaimana hal seperti itu dapat terjadi?”
Saya akan menjelaskan kepada Anda bagaimana itu bisa terjadi: Tuhan kita adalah gembala yang agung, namun Ia bukan gembala tanpa kita: domba-dombanya. Tuhan kita adalah Raja yang agung, namun Ia bukan Raja tanpa kita: warga kerajaan-Nya. Ia adalah Juruselamat yang agung, namun Ia bukan Juruselamat tanpa kita: orang-orang kudus-Nya. Ia adalah mempelai laki-laki yang agung, namun Ia bukan mempelai tanpa kita: mempelai perempuan-Nya. Ia adalah Penebus yang agung, namun Ia bukan penebus yang agung tanpa kita, umat tebusan-Nya. Ia adalah Tuhan yang akan datang, namun Ia bukan Tuhan yang akan datang tanpa kita, karena untuk kitalah Ia datang. Kita adalah tubuh-Nya. Kita adalah kepenuhan-Nya. Kita adalah kemuliaan-Nya. Kita adalah mahkota sukacita-Nya: Yesus dan saya.

STUDY TTG PENGANUT - PRE, MID, POS-TRIBULASI TTD KEDATANGAN TUHAN YESUS

PENGANUT PRE-, MID-, POST- TRIBULASI
(THE PRE-, MID-, POST-TRIBULATIONIST)

TEMA KITA adalah, “Penganut Pre-, Mid-, dan Post-Tribulasi.” Ini adalah suatu studi dari Kitab Suci tentang kedatangan Tuhan kita bagi umat-Nya, hari pengangkatan (rapture) gereja. Pengangkatan gereja Tuhan ini disebut rapture. Apakah ini terjadi sebelum Kesusahan Besar? Atau terjadi setelah Kesusahan Besar? Atau tidak akan ada rapture sama sekali? Atau apakah sebagian dari kita akan mengalami pencobaan dan Kesusahan, dan sementara yang lain akan diangkat sebelum Kesusahan Besar itu? Inilah yang akan kita diskusikan pada pagi ini.

Allah mengasihi Anda dengan kebaikan yang riil. Anda lihat, saya telah menemukan kebenaran Allah bagi diri saya sendiri. Saya tidak tahu sampai saya belajar, dan ini adalah pembelajaran yang sangat berat. Semua tentang doktrin ini telah mendatangkan konfrontasi dan kontroversi dan konflik di gereja. Doktrin ini muncul dari konfrontasi dan konflik serta kontroversi.

Sebagai contoh, ketika saya mempertahankan Alkitab Perjanjian Baru di tangan saya, saya membaca setiap halaman dari Kitab Suci ini dan menemukan doktrin yang agung tentang keselamatan melalui anugerah, dan bukan melalui pekerjaan hukum Taurat. Saya tidak perlu memelihara dan mentaati Taurat Musa untuk beroleh keselamatan. Saya diselamatkan melalui percaya dan menerima di dalam kasih dan anugerah penebusan Yesus, Tuhan saya. Jadi itulah doktrin Perjanjian Baru, namun itu pun datang setelah terjadinya kontroversi atau perdebatan. Paulus terus diikuti dan diserang oleh orang-orang yang disebut “penganut agama Yudaisme” di sepanjang perjalanan misi dan hidupnya – mereka adalah orang-orang yang berpikir bahwa Anda tidak dapat diselamatkan oleh anugerah Tuhan, melalui percaya di dalam Yesus. Anda harus diselamatkan dengan memelihara hukum Taurat, selain percaya kepada Tuhan. Dan dari kontroversi inilah lahirlah Alkitab Perjanjian Baru.

Seperti dalam sepanjang abad, terus menerus terdapat kontroversi tentang ajaran Kristologi dalam gereja Perjanjian Baru mulai pada zaman Kekristenan abad-abad pertama. Ada bidat Arius dan kontroversi pengajaran Arian; ada Nestorius dan kontroversi pengajaran Nestorian; Eutyches dan kontroversi pengajaran Eutychean, dan masih banyak yang lainnya. Dan dari kontroversi-kontroversi ini lahirlah doktrin orthodoks yang agung tentang doktrin bahwa Anak Allah sepenuhnya Illahi dan sepenuhnya manusia.
Berikutnya, Anda menemui kontroversi pengajaran Pelagian, yang mana di satu sisi ada pendirian Pelagius dan di sisi lain berdiri Agustinus. Dan dari perdebatan ini lahirlah doktrin yang agung berhubungan dengan asal usul dosa dan anugerah Allah.

Kemudian ada lagi kontroversi yang luar biasa pada masa Reformasi, yang dipimpin oleh Martin Luther dan John Calvin dan John Knox dan Zwingli, yang mana dari kontroversi ini lahirlah doktrin yang agung tentang iman yang kita pertahankan hari ini, bersama dengan pernyataan mereka yang agung sola scriptura – hanya Alkitab, hanya Kitab Suci saja.

Pada zaman berikutnya, ada lagi kontroversi berhubungan dengan predestinasi dan pemilihan dan misi dunia. Dan dari kontroversi antara John Ryland dan William Carey, Andrew Fuller – dan di Amerika, misionari tersohor pertama kita adalah Adoniram Judson dan Luther Rice, datanglah gerakan misi dunia di abad modern.

Selanjutnya, pada generasi kita, pada zaman kita, di abad belakangan ini, telah muncul kontroversi teologis berhubungan dengan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Dan ada banyak teolog di segala tempat yang mempelajari dan yang menuliskan pemahaman yang terbaik tentang Firman Allah. Dan dari studi ini munculah khotbah seri kita tentang eskatologi – doktrin tentang kedatangan Kristus yang kedua. Dan pada pagi ini, kita akan membicarakan tentang apakah Tuhan akan mengangkat jemaat-Nya sebelum masa Tribulasi atau di tengah masa Tribulasi atau setelah masa Tribulasi; atau apakah tidak akan ada pengangkatan (rapture) gereja sama sekali?

LIMA PANDANGAN TENTANG PENGANGKATAN GEREJA

Saya meringkaskkan di sini lima pandangan teologis yang berbeda berhubungan dengan pengangkatan (rapture) gereja.

Pandangan Pre-Tribulasi Rapture

Yang pertama adalah pandangan yang mengatakan bahwa gereja akan diangkat sebelum masa Tribulasi, dan ini disebut Pre-Tribulasi Rapture, yang mana pengajaran ini mengatakan bahwa Tuhan akan datang secara imminent. Setelah kedatangan Tuhan bagi jemaat-Nya, dan setelah kita diangkat ke awan berjumpa dengan Tuhan di angkasa, dan kemudian kita akan berdiri di hadapan Kristus di bema, tahta pengadilan Kristus, dan kita diberi hadiah oleh Dia dari kasih dan pekerjaan kita bagi Dia. Kemudian kita masuk dalam Pesta Perjamuan Kawin Anak Domba. Dan setelah itu kita akan bersama dengan Dia turun lagi ke bumi. Dan setelah kembali ke bumi lagi ini, dan setelah terjadinya perang Harmagedon, kemudian kita masuk memerintah bersama Kristus dalam kerajaan seribu tahun atau millennium. Di akhir masa millennium akan terjadi pemberontakan Setan, dan setelah itu kita masuk ke dalam sorga yang kekal. Inilah pandangan yang pertama tentang doktrin ini, yaitu Pre-Tribulasi rapture gereja.

Pandangan Mid-Tribulasi Rapture

Interpretasi kedua dari para sarjana ini adalah Mid-Tribulasi raptur; yaitu bahwa gereja masuk dalam separuh atau tiga setengah tahun pertama dari masa Tribulasi, dan setelah tiga setengah tahun masa Tribulasi gereja akan diangkat oleh Tuhan. Jadi gereja diangkat di pertengahan masa Tribulasi.

Pandangan Post-Tribulasi Rapture

Interpretasi teologis ketiga adalah Post-Tribulasii raptur – yaitu bahwa gereja akan ikut mengalami masa kesusahan besar yang sangat mengerikan itu; dan setelah masa Tribulasi, gereja akan diangkat. Ini pada umumnya didasarkan pada satu ayat yang agung dalam Alkitab; yaitu, Matius 24:29. Tuhan kita berkata di dalam pengajaran apokaluptik-Nya di dalam Injil Matius, “Segera sesudah siksaan pada masa itu…Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit…. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya… dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi” (Matius 24:29-31). Jadi, para sarja Post-Tribulasi ini berkata bahwa di sini sangatlah jelas. Tuhan berfirman, “Segera sesudah siksaan pada masa itu, Allah akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi.”

Namun bagi saya, jawaban untuk masalah ini sangatlah sederhana dan jelas. Orang-orang pilihan yang dimaksud oleh Tuhan di sini adalah orang-orang kudus pada masa Tribulasi. Mereka adalah orang-orang yang telah diselamatkan dan dimeteraikan di antara orang-orang Israel, umat Allah, dan para petobat non Yahudi mereka. Mereka bukan jemaat, karena jemaat telah diangkat pada masa itu, diangkat sebelum masa Tribulasi yang sangat mengerikan itu. Tribulasi berhubungan dengan minggu ketujuh Daniel, minggu terakhir dalam Yeremia 30:7 – ini dihubungkan dengan masa “kesusahan besar bagi Yakub.” Setelah pengangkatan (rapture) jemaat, orang-orang kudus dari masa Tribulasi ini tidak terlupakan. Mereka akan dibangkitkan dari antara orang mati menurut Wahyu 20:4-5. Tidak seorangpun dari mereka yang akan dibiarkan tetap di dalam kubur. Tidak ada tulang yang dibiarkan tetap berada dalam kubur. Orang-orang kudus dari masa Tribulasi ini akan dibangkitkan dari antara orang mati, dan ini dengan sangat jelas dijelaskan dalam Wahyu 20:4-5. Namun itulah posisi dari Post-Tribulasi – yaitu bahwa jemaat akan masuk ke dalam masa kesusahan besar atau Tribulasi, dan setelah masa itu berakhir, jemaat akan diangkap/diraptur.

Pandangan Partial Rapture

Posisi doktrinal keempat dari para sarjana modern adalah partial rapture; mereka berpendapat bahwa hanya orang-orang Kristen yang rohani saja yang akan diangkat, dan orang-orang Kristen kedagingan/duniawi akan ditinggalkan untuk masuk ke dalam masa kesusahan yang sangat mengerikan itu. Namun ada ayat dalam Kitab Suci, yaitu 1 Korintus 15:51 yang berkata, “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah.” Di sini dikatakan bahwa bukan beberapa dari kita yang akan diubahkan, bukan beberapa dari kita yang akan diangkat, bukan beberapa dari kita yang akan dimuliakan dan sementara beberapa dari kita akan ditinggalkan untuk mengalami Tribulasi, namun kita semua akan diubahkan, “Tetapi kita semuanya akan diubah” (1 Korintus 15:51). Pada kenyataannya, secara doktrinal, kita tahu bahwa tak ada satupun dari kita yang layak di hadapan Tuhan. Hanya oleh kasih karunia Allah saja kita diselamatkan, oleh sebab itu setiap kita yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah itu tidak akan ditinggalkan untuk mengalami masa penghakiman yang sangat mengerikan itu, atau tidak akan terjadi bahwa beberapa dari kita, yang kita pikir lebih rohani akan diangkat untuk berjumpa dengan Tuhan dan sementara yang lain ditinggalkan.

Bolehkah saya sejenak membahas doktrin ini? Jika kita harus masuk ke dalam Tribulasi supaya diselamatkan, maka jika demikian keselamatan bukanlah berasal dari anugerah atau kasih karunia, namun melalui perbuatan atau pekerjaan dan penderitaan kita, atau oleh karena sesuatu yang kita lakukan. Kita diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan kita. Tidak seorangpun dari kita yang layak, namun Kristus telah mati bagi kita untuk menggantikan posisi kita, dan hanya di dalam kasih dan kebaikan-Nya kita dapat diterima ke dalam hadirat Allah yang begitu mulia.

Pandangan yang Mengatakan bahwa Tidak akan ada Rapture
Selanjutnya, posisi kelima adalah pandangan yang mengatakan bahwa tidak akan ada rapture atau hari pengangkatan. Tidak akan ada Tribulasi. Tidak akan ada Harmagedon. Tidak akan ada Millenium. Tidak akan ada kebangkitan secara khusus. Saya mengatakan bahwa orang-orang “setengah kafir” (half-infidels) ini menulis dan mengajar di sekolah-sekolah dan di gereja-gereja. Mereka tidak percaya apapun yang dapat saya fahami. Beberapa dari mereka kelihatannya mungkin mempercayai Sepuluh Perintah Tuhan. Beberapa dari mereka mungkin percaya pengajaran-pengajaran dalam Golden Rule. Namun mereka tidak mempedulikan apa yang mereka pelajari dan meninggalkan kepercayaan mereka yang mutlak terhadap kebenaran Kitab Suci. Jadi saya tidak mempedulikan mereka sama sekali, dan tentu saja mereka juga tidak mempedulikan saya. Jadi kami tidak saling mempedulikan. Jika Anda tidak percaya Firman Allah, maka saya tidak memiliki sesuatu untuk dapat saya katakan kepada Anda. Namun jika Anda mempercayai Firman Allah – oh, betapa berlimpahnya penyataan dari Roh-Nya yang dapat kita peroleh.


EMPAT BELAS ALASAN MENGAPA SAYA PERCAYA PANDANGAN PRE-TRIBULASI RAPTUR

Selanjutnya inilah posisi saya. Saya memiliki empat belas alasan mengapa saya percaya bahwa gereja akan diangkat sebelum masa tribulasi (Pre-Tribulasi raptur) – bahwa kita akan diangkat berjumpa dengan Tuhan sebelum penghakiman yang luar biasa diturunkan ke atas bumi ini. Ada lima belas alasan mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi rapture, bahwa gereja akan diangkat sebelum masa Tribulasi.

Karena Garis Besar Kitab Wahyu

Alasan pertama mengapa saya percaya gereja akan diangkat sebelum kesusahan besar adalah karena garis besar dari Kitab Wahyu, Kitab Apokalupsis, Kitab terkahir dari Alkitab. Melalui inspirasi, Allah memberikan kepada kita garis besar dari Kitab Wahyu. Ini terdapat dalam Wahyu 1:19: “Karena itu tuliskanlah,” kata malaikat kepada Rasul Yohanes, “tuliskanlah apa yang telah kaulihat,” – itu yang pertama, kemudian “baik yang terjadi sekarang” – itu yang kedua, dan “maupun yang akan terjadi (meta tauta ) sesudah ini” (Wahyu 1:19). Itu adalah garis besar yang luar biasa dari Kitab Wahyu. Jadi Yohanes duduk sendiri, dan ia menuliskan segala sesuatu yang telah ia lihat; yaitu, visi dari Kristus yang telah dimuliakan. Dan itu terdapat dalam Wahyu pasal pertama. Kemudian ia diperintahkan untuk menuliskan “hal-hal yang terjadi sekarang.” Dan Yohanes kemudian duduk dan menulis pasal 2 dan 3, -- “hal-hal yang terjadi sekarang” – ini adalah zaman gereja. Dan ia mengirimkan surat kepada tujuh jemaat di Asia – “hal-hal yang terjadi sekarang.” Dan sekarang yang ketiga: ia menuliskan “hal-hal yang akan terjadi sesudah ini – meta tauta. Jadi saya sedang menanti meta tauta ini – yaitu hal-hal yang akan terjadi setelah zaman gereja, hal-hal yang akan terjadi setelah gereja diangkat.
Saya sedang menanti meta tauta itu, dan saya menemukannya dalam Wahyu pasal empat, ayat satu: “Kemudian dari pada itu – meta tauta – aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: ‘Naiklah ke mari’ (Wahyu 4:1), dan setelah itu gereja/jemaat tidak nampak lagi. Jemaat tidak kelihatan lagi dan tidak ditekankan lagi sampai jemaat turun kembali dari sorga bersama dengan Kristus dalam Wahyu pasal sembilan belas. Dan antara kata-kata yang terdapat dalam pasal empat ini dan kembalinya jemaat ke bumi dalam pasal sembilan belas, itu adalah masa Tribulasi Besar, masa pencobaan dan kesusahan yang sangat mengerikan. Itulah alasan pertama mengapa saya percaya pandangan Pre-Tribulasi raptur atau bahwa gereja akan diangkat sebelum masa kesusahan besar, yaitu karena garis besar dari Kitab Wahyu, yang mana Allah telah mengatakan segala sesuatu yang terjadi.

Karena Tribulasi adalah Minggu Ketujuh Seperti dalam Nubuatan Daniel

Alasan yang kedua mengapa saya percaya pandangan Pre-Tribulasi raptur adalah karena Tribulasi adalah minggu ketujuh seperti dalam nubuatan Daniel. Minggu ketujuh dalam nubuatan Daniel ini adalah minggu terakhir yang merupakan kesimpulan dari sejarah umat pilihan Allah, yaitu bangsa Israel. Minggu ketujuh dalam nubuatan Daniel adalah masa Kesusahan Besar atau Tribulasi dalam Wahyu 4:19. Tribulasi berhubungan dengan Israel dan bukan jemaat. Daniel 9:24 berkata, “Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus.” Jadi nubuatan ini berbicara tentang Yerusalem, tentang Mesias yang disingkirkan atau ditolak, tentang kedatangan Anti-Kristus, dan tragedi serta penghancuran pada minggu terakhir. Apa yang telah saya baca dalam nubuatan Daniel ini persis dengan apa yang saya baca dalam Kitab Wahyu.

Periode waktu, yang disebut “minggu” oleh Daniel, dibagi menjadi dua bagian. Dalam Daniel 9:27, dijelaskan ada tiga setengah tahun pertama dan tiga setengah tahun kedua. Dan dalam Daniel 7:25, itu disebut, “ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa.” Dalam Daniel 12;7, itu disebut “Satu masa dan dua masa dan setengah masa.” Jadi, ketika saya membaca itu dalam Kitab Daniel, nubuatan itu berhubungan dengan Israel dan penghakiman agung Allah atas Israel, dan hal yang sama saya temukan dalam Kitab Wahyu. Dalam Wahyu 11:2, “empat puluh dua bulan lamanya.” Dalam Wahyu 11:3 dan Wahyu 12:6, “seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.” Dalam Wahyu 12:14, “satu masa dan dua masa dan setengah masa.” Jadi apa yang saya baca dalam Kitab Daniel berhubungan dengan minggu terakhir, yaitu tujuh tahun masa Tribulasi atau penghakiman itu, persis seperti yang saya temukan dalam Kitab Wahyu, baik kata-katanya, maupun catatan masanya.

Karena Gambaran Raptur ada dalam Wahyu 4:1

Alasan ketiga mengapa saya percaya gereja akan diangkat sebelum masa Tribulasi adalah karena rapture adalah suatu tanda atau sign-ified. Anda mengucapkan kata ini dalam bahasa Inggris “signified.” Ini digambarkan dalam Wahyu 4 dan 1. Anda tahu, saya berpikir bahwa kita akan memiliki ide dan pemahaman yang berbeda tentang pengucapan kata ini dengan dalam bentuk tertulisnya. Ini dituliskan menjadi “sign-ified.” Dalam Wahyu 1:1, malaikat diutus dan ia menunjukkan (sign-ified) Wahyu kepada Rasul Yohanes; yang mana wahyu itu datang kepadanya dalam gambaran-gambaran panorama. Namun kita tidak akan memahaminya jika kita mengucapkan kata ini “signified.” Ini adalah “sign-ified.” Sebagai contoh, Yohanes melihat Anak Domba yang disembelih. Itu adalah gambaran tentang kematian – darah penebusan Tuhan kita Yesus Kristus. Dan Kitab Wahyu adalah suatu gambaran. Itu adalah “sign-ified,” presentasi panoramic tentang zaman akhir.

Sekarang marilah kita melihat kata “sign” ini – “sign-ified.” Dalam Wahyu 4:1: “Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari.” Dan pada saat Yohanes masuk pintu itu ke sorga, sejak saat itu jemaat tidak nampak lagi dan tidak pernah dibicarakan lagi sampai jemaat bersama dengan Yohanes ditemukan lagi dalam Kitab Wahyu pasal sembilan belas. Tidak ada rapture atau pengangkatan yang ditekankan dalam Wahyu pasal sembilan belas karena jemaat telah bersama dengan Tuhan, dan sedang kembali turun ke bumi bersama sang Juruselamat mereka.

Jadi, gambaran tentang itu, tanda tentang itu, ada dalam Wahyu 4:1, ketika Yohanes berkata, “Sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: ‘Naiklah ke mari’” (Wahyu 4:1) dan orang-orang kudus Allah diangkat untuk berjumpa dengan Yesus di angkasa, diangkat kepada Tuhan. Dalam masa interval antara raptur dalam Wahyu 4:1 dan kembalinya jemaat bersama Tuhan dalam Wahyu 19:14, ada bema. Pada periode waktu itu ada bema, yaitu ketika kita berdiri di hadapan Kristus dan menerima pahala atas apa yang telah kita lakukan bagi Dia, dan pada masa itu juga terjadi Perjamuan Kawin Anak Domba. Dan masa itu ditutup ketika kita kembali turun ke bumi bersama dengan Kristus. Dan ketika kita turun lagi ke bumi, itu tertulis dalam Wahyu 19. Ketika kita kembali turun ke bumi bersama dengan Kristus, kita akan mengenakan jubah putih tanda kemuliaan. Semua itu terjadi di sorga bersama dengan umat Allah, dan sementara di bawah, di dunia ini terjadi masa tujuh tahun kesusahan besar atau Tribulasi yang sangat mengerikan.

Karena Orang-Orang Kudus telah ada di Sorga Sebelum Masa Tribulasi

Alasan keempat mengapa saya percaya pandangan Pre-Tribulasi raptur adalah karena di dalam Wahyu 4:4 dan 10 dikatakan bahwa sebelum masa Tribulasi, Yohanes melihat “dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka” (Wahyu 4:4). Mereka ini adalah orang-orang kudus Allah yang telah dibangkitkan dan diangkat. Mereka ada disorga, yang dijelaskan pada permulaan Wahyu pasal empat, dan setelah itu, sampai Wahyu pasal 19 terjadi masa Kesusahan atau Tribulasi Besar. Jadi orang-orang kudus Allah ini, jemaat-Nya, umat-Nya telah ada di sorga. Mereka memakai pakaian putih dan mereka telah dimahkotai. Mereka telah menerima pahala mereka, dan mereka telah ada bersama dengan Tuhan sebelum masa Tribulasi Besar.

Karena Tribulasi adalah Hari Besar Murka Allah

Alasan kelima mengapa saya percaya pandangan Pre-Tribulasi raptur adalah karena dalam Wahyu 6:17, Tribulasi disebut “hari besar murka [Allah]” (Wahyu 6:17). Itu adalah periode waktu tujuh tahun – yaitu minggu ketujuh dalam nubuatan Daniel dan masa antara Wahyu 4 dan 19. Jadi dalam Wahyu 6:17, Tribulasi ini disebut “hari besar murka Allah.” Namun dalam 1 Tesalonika 1:10, Paulus berkata, “Yesus yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.” Dan dalam 1 Tesalonika 5:9, Paulus menulis kembali, “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” Jika tujuan keselamatan saya adalah bahwa saya harus melalui penghukuman dan murka dari Allah yang Mahakuasa, maka saya tidak akan diselamatkan. Namun Allah dengan jelas berfirman seperti yang dituliskan oleh Rasul Paulus, “Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka” (1 Tesalonika 5:9), namun Allah telah menyelamatkan kita dari murka itu di dalam kasih dan anugerah Anak-Nya, yaitu Juruselamat kita.

Janji Kristus bahwa Jemaat akan Diselamatkan dari Peirasmos

Alasan keenam mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi raptur adalah karena janji Kristus kepada jemaat Fildadelphia bahwa mereka pasti diselematkan dari peirasmos. Peirasmos berarti “tribulasi, pencobaan, bencana, kesusahan.” Allah berjanji kepada jemaat di Filadelfia bahwa jemaat itu akan diselamatkan dari peirasmo yang harus terjadi di bumi ini. Bacalah Wahyu 3:7,

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia….Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu [pintu sorga tebuka] bagimu…. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan [peirasmos, tribulasi, pencobaan, bencana, kesusahan] yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai [peirasai, bentuk verbal dari kata peirasmos] mereka yang diam di bumi.” (Wahyu 3:7-10)

Jemaat Tuhan kita Yesus Kristus tidak ditentukan untuk mengalami kesusahan besar atau tribulasi, namun ditentukan untuk masuk sorga. Itulah tempat yang telah Ia sediakan bagi kita, supaya kita bersama dengan Dia di sorga, dan bukan di sini, di dunia ini untuk mengalami kesusahan besar yang merupakan penghukuman Allah bagi orang-orang yang menolak Dia.

Karena Raptur adalah untuk Orang Percaya, dan Tribulasi adalah untuk Dunia yang tidak Percaya

Alasan ketujuh mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi raptur adalah karena raptur adalah untuk jemaat ketika menerima pahala mereka, sedangkan Tribulasi adalah milik dunia yang tidak percaya sebagai pembalasan dari ketidak-percayaan mereka. Ini adalah pahala kita yang sangat berharga dan terindah, yang mana di dalam Kristus kita akan diangkat kepada Tuhan kita di sorga, dan berbagai penghakiman dari Tuhan kita akan dicurahkan ke atas orang-orang yang tidak percaya di dunia.


Karena Allah tidak dapat Mulai Menjatuhkan Penghakiman, yaitu Tribulasi, Sebelum Kita Dipastikan Selamat dan telah ada di Sorga

Alasan kedelapan mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi raptur adalah karena Allah tidak dapat memulai menghukum dunia dengan Tribulasi, sebelum kita dipastikan selamat dan telah ada di sorga. Perhatikanlah Firman Allah, karena seperti itulah yang ditegaskan oleh Allah. Dalam Kejadian 7:1: “Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.” Allah tidak mencurahkan murka dan penghukuman-Nya yang dahsyat atas masyarakat antediluvian sebelum Nuh mempersiapkan bahtera dan telah aman di dalamnya. Penghukuman atas dunia itu tidak terjadi sebelum Nuh aman dari penghakiman Allah yang Mahakuasa. Juga, perhatikan kasus Lot dalam Kejadian 19:22. Tuhan, malaikat berkata kepada Lot, “Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana” (Kejadian 19:22). Allah tidak dapat menurunkan api dan membakar Sodom sebelum Lot dan keluarganya telah aman berada di luar kota itu. Selama orang benar ini ada di Sodom, Allah tidak dapat berbuat apa-apa. Sehingga malaikat itu berkata kepada dia, “Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Atau lihat lagi dalam Keluaran 11:4, difirmankan bahwa pada tengah malam Tuhan akan,

“berjalan dari tengah-tengah Mesir, maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati,… Dan seruan yang hebat akan terjadi di seluruh tanah Mesir…. Tetapi kepada siapa juga dari orang Israel, seekor anjingpun tidak akan berani menggonggong, baik kepada manusia maupun kepada binatang, supaya kamu mengetahui, bahwa TUHAN membuat perbedaan antara orang Mesir dan orang Israel.” (Keluaran 11:4-7).

Allah tidak akan mengirim malaikat maut atas Mesir sampai Israel telah aman di bawah darah penebusan. Dan kemudian kisah ini ditutup dengan Keluaran 12:41: “Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.” Itulah Allah. Apakah semua orang Israel ini benar atau layak di hadapan Tuhan? Tidak. Beberapa dari mereka bukanlah orang yang saleh, tetapi oleh karena mereka adalah umat Allah dan mereka telah mengoleskan darah penebusan membentuk salib di ambang pintu rumah mereka, maka Allah menyelamatkan mereka. Seperti itu jugalah yang sedang Allah perbuat bagi kita. Mungkin ada orang dari antara kita yang ditemukan paling lemah di dalam Yesus Kristus, namun jika kita telah diarahkan kepada Dia, Dia akan menyelamatkan kita walau betapa kecilnya iman kita dan betapa lemahnya hidup dan komitmen kita. Ini semata-mata adalah anugerah Allah yang diberikan kepada kita. Dan sekarang, mari meringkas alasan kedelapan ini. Allah tidak dapat menurunkan penghukuman-penghukuman-Nya atas bumi ini selama kita masih ada di dalamnya. Pertama-tama kita akan diangkat, dan baru setelah itu hari penghukuman datang.

Karena Kita adalah Bait Roh Kudus

Alasan kesembilan mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi rapture adalah karena Roh Kudus diam dalam hati orang percaya dan ada di dalam sidang jemaat. Ada dua tempat yang Allah katakan tentang di mana Roh Kudus Allah tinggal. Ia berdiam di dalam hati saya, dan Ia berdiam di dalam jemaat Allah. Dan ketika saya datang ke gereja, saya sedang datang bersama dengan Roh Kudus. Dan begitu juga halnya dengan Anda. Dan ketika berkumpul bersama dalam jemaat ini, Roh Kudus ada di tengah-tengah kita. Roh Kudus yang berdiam dalam hati orang percaya dan jemaat Tuhan itu harus disingkirkan terlebih dahulu sebelum Antikristus dapat mencapai goal dan tujuannya. Itu dengan jelas dituliskan dalam 2 Tesalonika 2:7, “Tetapi sekarang masih ada yang menahan” – ho katechon, dari kata katecho yang berarti “suatu penahan, suatu pengendali” – “tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka” – ho anomos, Manusia Durhaka, Antikristus – “baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali” pada kedatangan parousia-Nya (2 Tesalonika 2:7-8).

Selama kita masih ada di dunia ini, Roh Kudus ada di dalam kita. Selama kita masih ada di dalam dunia ini, Antikristus tidak dapat menguasai dunia. Karena hanya bila jemaat Tuhan, yang adalah bait Roh Kudus diangkat, maka Antikristus baru bisa memulai kerajaannya pada periode Tribulasi. Ini dengan jelas ditegaskan dalam pasal yang sama, yaitu 2 Tesalonika 2, “Orang-orang yang harus binasa… tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta” (2 Tesalonika 2: 10, 11). Dan ketika Antikristus muncul sebagai pemimpin yang menciptakan perdamaian, kemakmuran dan masa depan dunia ini, itu karena pada waktu Roh Kudus telah diangkat bersama dengan bait-Nya, yaitu jemaat-Nya. Sebelum itu Antikristus tidak dapat berbuat apa-apa.

Ijinkan saya untuk menunjukkan ini kepada Anda dari Kitab Suci. Wahyu pasal enam mulai dengan pembukaan meterai-meterai. Ketika meterai pertama dibuka, ada seeokor kuda putih dan orang yang menungganginya adalah seorang penakluk. Itu adalah Antikristus. Kemudian ia diikuti oleh meterai kedua, seeokor kuda merah padam dan orang yang menungganinya adalah pembunuh dan perang. Dan ia diikuti oleh meterai ketiga, kuda hitam, kelaparan dan pembinasaan. Dan ia diikuti meterai keempat, seekor kuda hijau kuning, dan yang menungganinya adalah maut dan kerajaan maut mengikutinya. Ketika jemaat telah diangkat, bumi dipenuhi dengan keputusasaan dan tanpa ada pengharapan. Tidak ada yang lain di bumi selain pembunuh dan penumpah darah dan kesusahan serta kelaparan. Dan pada saat itulah muncul pribadi yang menjanjikan kemakmuran dan kejayaan kepada semua bangsa. Dan seluruh dunia akan mengikuti dia. Dan orang itu adalah Antikristus seperti yang disebutkan Alkitab.


Karena Kedatangan Kristus bagi Jemaat-Nya Bersifat Rahasia

Alasan kesepuluh mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi raptur adalah karena kedatangan Tuhan bagi jemaat-Nya bersifat rahasia. Raptur atau hari pengangkatan bersifat rahasia tanpa adanya pengumuman atau pemberitahuan. Hanya Allah Bapa yang mengatahuinya. Itu dengan jelas dikatakan dalam Matius 24:36 oleh Tuhan kita, dan dalam Markus 13:32. Orang-orang pada zaman Nuh tidak tahu kapan datangnya air bah itu, sampai air bah itu datang. Orang-orang di kota Sodom dan Gomora tidak menyadari bahaya yang akan menimpa mereka sampai akhirnya hujan api dan belerang itu diturunkan atas mereka. Dan orang-orang di bumi tidak akan mengetahuinya sampai tiba-tiba jemaat diangkat. Kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus secara terus menerus dipresentasikan oleh Alkitab bahwa Ia akan datang seperti pencuri pada malam hari. Itu ada dalam Lukas 12:13-40. Itu ada dalam 1 Tesalonika 5:2-4. Itu ada dalam 2 Petrus 3:10. Itu ada dalam Wahyu 3:3, dan lagi dalam Wahyu 16:15. Ia berkata, “Aku datang seperti pencuri.” Tak seorangpun tahu. Ia datang secara diam-diam untuk harta-Nya, mutiara berharga-Nya, yaitu Anda. Ia telah menyerahkan hidup-Nya untuk Anda, dan Ia datang untuk membawa Anda.

Sekarang perhatikan ini. Jika Kristus datang untuk jemaat-Nya setelah masa Tribulasi, itu bukan surprise lagi. Mengapa? Karena Tribulasi adalah suatu periode waktu yang telah diketahui berapa lamanya. Perhatikanlah hal-hal yang disingkapkan pada masa Tribulasi. Yang pertama, orang-orang Yahudi akan dikumpulkan ke tanah Israel dari seluruh dunia, kemudian terjadi penganiayaan besar, seluruh dunia memusuhi Yahudi, menyerang Israel. Hal yang kedua, Bait Suci akan dibangun kembali. Anda tidak melihat lagi Bait Suci di Israel sekarang, namun itu akan dibangun kembali dan itu terjadi pada masa Tribulasi. Ketiga, Antikristus akan membuat perjanjian dengan bangsa Yahudi. Keempat, setelah tiga setengah tahun pertama, ia akan mengkhianati perjanjian dengan orang Yahudi itu. Kelima, ia mengangkat dirinya sendiri sebagai Allah. Ia duduk di Bait Suci di Yerusalem dan mengangkat dirinya sebagai Allah dan menuntut untuk disembah. 2 Tesalonika 2:4 menjelaskan itu. Ini disebut “pembinasa keji,” yang dibicarakan oleh Daniel dalam Daniel 9:27; 11:31; 12:11 dan yang ditegaskan oleh Yesus dalam Matius 24:15. Ia akan duduk di ruang maha kudus dan menuntut penyembahan terhadap dirinya sebagai allah. Ketujuh, ia didukung oleh sistem agama dunia seperti yang dijelaskan dalam Wahyu 17. Seluruh sistem agama dunia akan mendukung Antikristus duduk dalam ruang maha kudus sebagai Allah. Delapan, Ia tidak hanya akan didukung oleh semua agama dunia seperti yang dijelaskan dalam Wahyu 17, namun berbagai tulah dan penghakiman Allah yang Mahakuasa yang bergitu dahsyat dan mengerikan juga akan dicurahkan ke atas bumi ini, dan jika kita masih ada dibumi, maka dengan mudah kita dapat mengetahuinya dan menceritakannya. Kesembilan, akan ada perang Harmagedon yang dahsyat. Kesepuluh, ada raja dari Timur bersama dengan dua ratus juta orang. Jika pengangkatan gereja terjadi setelah semua hal ini terjadi, maka itu bukan surprice lagi.

Karena Kedatangan Tuhan kita Bersifat Segera

Alasan kesebelas mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi raptur adalah karena kita diperintahkan dan diperingatkan oleh Alkitab bahwa kedatangan Tuhan kita itu segera. Kita harus hidup dalam immanency, atau selalu berpikir bahwa Ia akan datang segera. Ia mungkin datang seribu tahun yang akan datang. Ia mungkin datang sebelum saya selesai berkhotbah ini. Para rasul hidup seperti itu. Jemaat mula-mula diajar seperti itu. Kita bekerja dan hidup dengan berpikir bahwa mungkin Tuhan datang pada saat ini.


Karena Janji Tuhan kita

Alasan keduabelas mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi raptur adalah oleh karena kita terus menungguh penuh pengharapan untuk kedatangan Tuhan kita bagi kita. Kita percaya janji Yesus dalam Yohanes 14, “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” Paulus, dalam 1 Korintus 7:29, menulis, “Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli” (1 Korintus 7:29-30). Karena mungkin Yesus datang untuk kita pada saat ini, pada hari ini, pada jam ini, dan kita senantiasa menanti dan mengharapkan kedatangan-Nya. Seperti yang dikatakan oleh Martha Branham terkasih, “Penebusan kita makin dekat.” Kita harus siap sedia menyambut kedatangan-Nya. 1 Yohanes 2:28 berkata, “Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan – epiphany, phanerothe – diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya – parousia” (1 Yoh. 2:28).

Karena Apa yang akan Kita Nantikan

Alasan ketigabelas mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi raptur adalah karena dalam Titus 2:12-13 dikatakan, “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan -- epiphaneia -- kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus.” Bolehkah saya mengomentari itu? Saudaraku, apa yang akan kita nantikan? Apakah kita sedang menantikan Tribulasi? Apakah kita sedang menantikan penghakiman? Apakah kita sedang menantikan Antikristus? Tidak. Kita sedang menantikan Tuhan kita, Yesus, yang mungkin saja datang beberapa jam lagi, atau bahkan mungkin beberapa menit lagi. Kita sedang menantikan Yesus. Kita sedang mengharapkan kedatangan-Nya. Kita percaya kepada janji-Nya ketika Ia berkata, “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:3). Dan kita tidak sedang menantikan Tribulasi, tetapi sedang menantikan Yesus.

Karena Kedatangan Kristus tidak Menunggu Tribulasi Besar, Namun Menunggu Jiwa-Jiwa Diselamatkan

Alasan keempatbelas mengapa saya percaya posisi Pre-Tribulasi raptur adalah oleh karena kedatangan Kristus tidak mengunggu Tribulasi/Kesusahan Besar, namun menunggu jiwa-jiwa diselamatkan. Mengapa Tuhan menunda kedatangan-Nya? Mengapa Ia tidak datang sekarang? 2 Petrus 3:9 memberikan jawabannya: “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Itulah sebabnya mengapa Tuhan menunda kedatangan-Nya, karena banyak dari antara kita yang belum sungguh-sungguh diselamatkan atau menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi kita. Karena Ia tidak mengharapan ketika Dia datang kita masih terhilang, namun Ia ingin agar ketika Ia datang kita telah diselamatkan. “Sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk” (Roma 11:25), barulah Yesus datang. Dan setelah itu Ia akan mulai mencurahkan berkat karunia-Nya kepada Israel, dan Paulus berkata, “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan” (Roma 11:26).



Saudaraku, bukalah hati Anda untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadimu dan Anda akan menerima janji-Nya yang agung. Dan agar ketika Ia mengangkat orang-orang kudus-Nya, itu diantaranya adalah Anda. Datanglah kepada Yesus, percayalah kepada Dia sekarang juga, sebelum waktunya telah ditutup bagi Anda dan Anda ditinggalkan dalam Kesusahan Besar oleh karena ketidakpercayaan Anda kepada sang Juruselamat. Amin.

APAKAH SAYA SIAP UNTUK MENYAMBUT HARI PENGANGKATAN ?

APAKAH SAYA SIAP UNTUK MENYAMBUT HARI PENGANGKATAN?
(AM I READY FOR THE RAPTURE?)

“Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." Matthew 24:44

Khotbah kita malam ini berhubungan dengan masalah hari pengangkatan. Ada orang-orang yang mempertahankan dengan kokoh posisi bahwa gereja akan terus ada sampai hari penghakiman agung yaitu hari kesusahan besar atau tribulasi. Mereka adalah para post-tribulationalist rapturist. Mereka adalah orang-orang yang percaya bahwa kita tidak akan berjumpa dengan Tuhan, kecuali tatkala hari kesusahan besar itu tiba.
Kemudian ada juga orang-orang yang percaya bahwa di pertengahan masa kesusahan besar, jemaat akan diangkat ke Sorga. Mereka adalah para mid-tribulationalist. Mereka percaya bahwa kita akan masuk ke dalam masa kesusahan besar dan kemudian pada pertengahan masa itu kita akan diangkat ke Sorga.

Dan kemudian ada orang-orang, tentunya, orang yang percaya bahwa tidak akan ada hari pengangkatan. Tidak akan ada masa kesusahan besar. Tidak akan ada masa Kerajaan Seribu Tahun. Hanya akan ada akhir dari segala sesuatu dan keberadaan seisi dunia.

Jadi ada banyak konflik, sikap dan pandangan dan penafsiran serta penjelasan yang berbeda dan membingungkan tentang rencana Tuhan dalam ras manusia ini.

Sekarang, malam ini, Anda akan mendengar khotbah alkitabiah berhubungan dengan kebenaran hari pengangkatan. Kita akan melihat apa yang diajarkan oleh Alkitab tentang ini. Sekarang saya ingin Anda membuka dua perikop yang akan kita baca dengan suara keras pada malam ini.
Pertama kita akan membaca tiga ayat dari I Korintus pasal lima belas dan yang kedua kita akan melanjutkan dengan ayat-ayat dalam 1 Tesalonika pasal empat.

Mari kita membuka yang pertama dari 1 Korintus, pasal 15, dan kemudian kita akan membuka 1 Tesalonika, pasal 4 dan dalam perikop ini kita akan membaca ayat 13 sampai akhir dari pasal ini, yaitu ayat 13 sampai 18.
Sekarang, pertama kita baca 1 Korintus, pasal 15, kita akan membaca ayat 50, 51, dan 52.

Seperti yang sudah Anda dengar dari apa yang saya katakan, bahwa ada banyak, dan banyak sekali, para sarjana Alkitab yang sangat terkenal yang berkata bahwa begitu jelas semua penyataan dan semua hal yang Tuhan telah tunjukkan kepada kita, 1 Korintus pasal lima belas ini begitu jelas. Marilah kita membaca tiga ayat ini yang begitu penting dan mengandung makna yang dalam ini. 1 Korintus 15, ayat 50, 51, dan 52. Sekarang mari kita baca bersama-sama:
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Sekarang, marilah kita membuka 1 Tesalonika, pasal 4, mulai ayat 13 dan baca sampai akhir pasal ini. 1 Tesalonika, pasal 4, kita baca bersama mulai ayat 13.

Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Dalam bacaan Alkitab kita ini, Kitab Suci yang berasal dari Tuhan ini, ada dua alasan yang menyakinkan, dan begitu impresif, kuat dan dinamis yang menyebabkan mengapa saya percaya bahwa hari pengangkatan terjadi sebelum hari kesusahan besar, mengapa saya percaya ini menjadi hal yang pertama dalam program Tuhan ketika kita berbicara tentan akhir dari sejarah dan kesudahan dunia ini.

GARIS BESAR AKHIR ZAMAN
Baiklah, ini adalah alasan pertama. Saya percaya ini karena garis besar yang diinspirasikan Tuhan yang Tuhan berikan kepada kita dalam Kitab Wahyu, Kitab Apokalupsis, buku terakhir dari Alkitab. Rasul Yohanes diperintahkan dalam Wahyu 1:19 untuk menulis -- Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.

Ini adalah garis besar Kitab Wahyu atau Apokalupsis yang Tuhan berikan. Nomor satu. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat. Dan ia telah melihat kemuliaan Tuhan. Dan ia menulisnya di pasal 1. Ini adalah hal yang telah ia lihat. Ini adalah bagian pertama dari Kitab Wahyu.
Kedua, tuliskanlah baik yang terjadi sekarang. Dan hal yang sekarang adalah zaman gereja. Gereja-gereja ini – Anda adalah salah satunya malam ini.

Sehingga di pasal 2 dan 3, Rasul Yohanes menulis hal-hal yang terjadi sekarang ini. Dan ia menulis tentang tujuh jemaat di Asia. Dan kata “tujuh” berhubungan dengan angka sempurna tentang semua jemaat-jemaat.
Ini merepresentasikan setiap jemaat dari Tubuh Kristus di sepanjang zaman anugerah ini. Tujuh jemaat di Asia merepresentasikan semua jemaat di sepanjang zaman Perjanjian Baru ini.
Dan ini adalah garis besar kedua yang luar biasa dari Kitab Wahyu, bagian kedua. Tuliskan hal-hal yang terjadi sekarang ini.

Sekarang, poin ke tiga. Tuliskan yang akan terjadi meta tauta, yang akan terjadi sesudah ini. Jadi pertama Yohanes menuliskan hal-hal yang terjadi yang telah ia lihat, visi dari kemuliaan Tuhan.
Kedua, hal-hal yang sekarang terjadi. Ia menulis berhubungan dengan jemaat-jemaat dan menggunakan tujuh jemaat di Asia sebagai representatif dari semua jemaat di sepanjang masa ini.
Dan kemudian yang ketiga, hal-hal yang akan terjadi setelah masa jemaat-jemaat ini. Setelah jemaat-jemaat ini diambil, setelah mereka diangkat, tuliskan itu.

Dan di permulaan pasal 4 dari Kitab Wahyu, gereja tidak nampak lagi. Di sana gereja tidak lagi disebut-sebut. Dan mereka [kata jemaat] tidak terlihat lagi sampai pasal sembilan belas dari Kitab Wahyu dalam ayat kesebelas. Kata jemaat disebut lagi. Orang-orang Kudus Tuhan nampak datang bersama Tuhan kita dalam kemuliaan.

Sekarang, lihatlah ini. Pertama, “Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi,” meta tauta. Jadi saya melihat ini meta tauta. Dan ketika saya membuka Wahyu pasal empat, itulah hal pertama yang saya lihat.

Wahyu pasal empat mulai dengan ini, meta tauta. Ini adalah bagian terbesar ketiga dari Kitab Wahyu. Dan Yohanes berkata, meta tauta. “Setelah hal-hal yang terjadi dari jemaat-jemaat, aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari.”

Dan Rasul Yohanes diangkat ke Sorga. Dan ketika ia sampai di sana, ketika ia tiba di sana, ia tidak sendirian. Ia melihat dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Dua puluh empat tua-tua itu merepresentasikan orang-orang kudus Tuhan. Dan ketika Yohanes, meta tauta, setelah semua hal tentang jemaat-jemaat diangkat ke Sorga, ia melihat di sana umat Tuhan yang digambarkan sebagai dua puluh empat tua-tua.

Kemudian terjadilah penghakiman Tuhan yang sangat dahsyat di dalam Kitab Wahyu sampai pasal sembilan belas ketika ia melihat jemaat datang dalam kemuliaan, yang mana kita akan berbicara tentang momen ini.
Sekarang, inilah alasan pertama mengapa saya percaya akan hari pengangkatan, karena garis besar yang Tuhan buat dalam Kitab Wahyu. Di akhir zaman gereja, hal pertama, jemaat akan diangkat ke Sorga dan nampak ada kehadiran Tuhan dan Juruselamat kita yang agung, Yesus Kristus.

TUHAN BERJANJI AKAN DATANG KEMBALI
Sekarang, alasan kedua mengapa saya percaya tentang hari pengangkatan, hal pertama yang menanti kita adalah karena imanensi, i-m-m – imanensi Kristus. Tuhan berkata: “Aku datang kembali. Aku datang kembali ke bumi. Oleh sebab itu bersiap sedialah karena kamu tidak tahu hari atau jam ketika Tuhanmu datang. Siap sedialah.”

Kita menanti untuk apa? Sekarang inilah respon saya ketika membaca Alkitab. Kita sedang menunggu Tuhan. Kita sedang menanti Tuhan. Kita tidak sedang menunggu hari penghakiman. Kita tidak sedang menunggu masa kesusahan besar. Kita tidak sedang menunggu malapetaka berbagai banjir, berbagai penyiksaan, dan berbagai kekerasan serta para pembunuh yang mengkharakteristik dunia yang terpisah dari Tuhan. Kita tidak sedang menanti hari ketika visitasi peniupan sangkala dan pencurahan cawan-cawan murka Allah.
Apa yang sedang kita cari dan tunggu adalah Tuhan Yesus. Kita sedang menanti Dia. Kita sedang menanti kedatangan-Nya. Imanensi Tuhan. Ia berkata Ia dapat datang kapan saja. Tuhan kita telah mengatakan itu, Ia sedang berbicara kepada kita dalam Injil Yohanes pasal empat belas: “Dan apabila Aku telah pergi ke situ, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku.”
Dan dalam Kisah Rasul 1:11, ketika murid-murid sedang menatap ke langit ketika Tuhan naik ke sorga, datanglah malaikat yang berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?”

Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.
Dan itu adalah apa yang sedang kita nantikan. Mata kita dan hati kita akan memandang ke langit ketika kita melihat sang Juruselamat.
Itulah apa yang Paulus tuliskan dalam Filipi 3:20: Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Inilah apa yang sedang kita nantikan. Kita sedang menantikan Yesus. Kita sedang menunggu Yesus. Dan Ia dapat datang beberapa menit lagi, beberapa jam lagi, beberapa hari lagi, sebelum saya melakukan apa-apa. Sebelum saya dapat mengucapkan kata berikut ini, kita sedang mananti Yesus.

KRONOLOGIS KEDATANGAN TUHAN YANG KEDUA KALINYA
Sekarang, mungkin lebih lanjut saya menjelaskan kronologi garis besar yang diajarkan oleh Alkitab kepada kita berhubungan dengan akhir zaman dan kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
Kebangkitan Orang Yang ada Di Dalam Kristus

Hal pertama dari semuanya adalah berhubungan dengan hari pengangkatan umat Tuhan, yang diawali dengan kebangkitan orang-orang percaya yang telah mati. “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus” – bukankah ini cara yang luar biasa untuk menjelaskan tentang kematian? “Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan…” Ini bukanlah perkataanku, kata Paulus, ini adalah apa yang dikatakan oleh Yesus. “…kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan” – kata yang digunakan dalam bahasa Inggris di sini adalah “prevent” yang digunakan untuk memaksudkan “go in front” (mendahului) -- sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan berseru dan” – orang-orang yang beristirahat di dalam Kristus – “mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;” ini adalah hal yang pertama.
“Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.” Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan di Sorga.
Hal pertama dari semua akan menjadi suatu kebangkitan umat Tuhan yang telah mati. Tiba-tiba, tidak melalui suatu proses, dalam waktu yang tidak panjang, tetapi sekejab saja. Kita akan berbicara tentang itu dalam kesempatan ini. Hal pertama adalah kebangkitan orang mati, kebangkitan orang-orang kudus yang telah meninggal dari kubur mereka.
Suatu ketika ada seseorang ingin bertanya kepada saya, “Bagaimana kita dapat berpikir dengan masuk akal di dunia ini untuk mempercayai kebangkitan orang mati? Di sini ada orang yang telah terkubur di lautan dan ikan telah memakannya. Di sini ada orang yang telah dimakan oleh kanibal. Di sini ada orang yang terkubur di bawah tanah dan akar-akar pohon besar dan tubuhnya sudah menjadi pupuk dan diserap oleh akar dan kemudian dialirkan ke daun dan mungkin ke dalam buah. Bagaimana Anda dapat percaya tentang kebangkitan orang mati?”
Kebangkitan orang mati di dalam kuasa Tuhan tidak lain adalah suatu keajaiban Tuhan dari semua keajaiban yang luar biasa yang dilakukan oleh Tuhan yang dapat kita lihat di sekitar kita tiap-tiap hari.
Saya ingat kawan kecil saya yang ketika pulang dari Sekolah Minggu berkata kepada ayahnya, “Ayah, saya tidak bisa mempercayai pelajaran yang saya dengarkan hari ini di Sekolah Minggu.”
Dan sang ayah bertanya kepada anak itu, “Ya, apa yang kamu dengar hari ini?”
Dan kawan kecil saya itu berkata, “Yah, saya mendengar tentang kisah Yunus yang berada dalam perut ikan besar.”
“Yah, apa masalahnya dengan itu?” Tanya si ayah.
Dan si anak lelaki itu berkata, “Yah, saya tidak percaya itu, Yah. Hal-hal seperti itu tidak mungkin terjadi bukan. Saya tidak mempercayainya,” jawab anak kecil itu.
“Baiklah,” sang ayah berkata, “kemarilah, nak, dan duduklah di pangkuanku.”
Ia berkata, “Kamu tahu, saya juga memiliki masalah dengan kisah ini. Jadi duduklah di sini. Sekarang, kamu katakan kepada ayah apa masalahmu dengan kisah itu.”
Dan sahabat kecil itu berkata, “Yah, ayah, saya tidak dapat percaya hal seperti itu bisa terjadi. Saya tidak percaya bahwa ikan dapat menelan manusia dan orang itu bisa tinggal di perut ikan selama tiga hari dan tiga malam dan kemudian keluar dan masih hidup. Dan saya tidak dapat mempercayai itu. Itulah masalah saya dengan kisah itu.”
Yah, si ayah berkata, “Nak, saya juga memiliki masalah dengan kisah itu. Tetapi masalah saya tidak seperti kamu. Masalah saya adalah saya tidak memahami bagaimana Tuhan dapat menciptakan manusia. Dan saya tidak dapat memahami bagaimana Tuhan dapat menciptakan ikan besar. Dan jika saya dapat memahami bagaimana Tuhan dapat menciptakan manusia dan ikan, ini akan memudahkan saya untuk memahami bagaimana Tuhan menempatkan keduanya bersama-sama.
Sekarang, inilah kebenaran Tuhan. Ini adalah tindakan kreatif Tuhan yang telah menjadikan kita. Dan ini akan menjadi tindakan kreatif Tuhan yang ajaib yang sama yang dapat menjelaskan kepada kita; yaitu membangkitkan kita. Ini adalah sesuatu yang Tuhan lakukan. Ini adalah mujizat. Sama seperti keberadaan Anda adalah mujizat, keberadaan dunia ini adalah mujizat, maka tanda-tanda dari Tuhan adalah mujizat.
Dan ini adalah hal pertama yang akan terjadi yaitu akan ada kebangkitan orang-orang kudus Tuhan yang telah meninggal. Dan jika saya mati, inilah hal pertama yang akan saya sadari di hari kebangkitan saya. Saya akan hidup di dalam Kristus, di dalam tubuh seperti tubuh kemuliaan-Nya, yang tidak fana, yang telah diubahkan, tubuh kebangkitan. Yesus telah bangkit dari kematian dan doktrin iman Kristen yang agung, yang mendasar dan yang utama adalah bahwa kita juga akan dibangkitkan dari kematian.

Tubuh Kita Akan Diubahkan Menjadi Tubuh Kemuliaan
Sekarang, hal kedua dalam kronologi kesudahan zaman, akhir zaman, adalah bahwa kita semua tiba-tiba akan diubahkan, kita akan menjadi tidak fana. Ada generasi yang tidak pernah mengalami kematian. Misalnya Henokh, yang tiba-tiba bersama dengan Tuhan. Seperti Elia, yang diangkat ke sorga, dan ia telah menjadi tidak fana – seperti itulah kita nanti.

Akan ada generasi yang tidak akan pernah mengalami kematian pada waktu hari pengangkatan itu tiba, ketika Yesus datang untuk milik-Nya sendiri, secara tiba-tiba, secara langsung, dalam kesempatan ini, dalam sekejab mata, pada waktu nafiri terakhir berbunyi. “Pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.” Dalam momen ini, dalam sekejab mata, pada saat penghulu malaikat berseru dan kedatangan Tuhan bagi milik-Nya sendiri, kita akan ditransformasi, kita akan diubahkan, kita akan menjadi tidak fana, tubuh kita akan diubahkan dengan tubuh kemuliaan.

Kita Akan Menhadap Tahta Pengadilan Kristus atau Bema
Hal berikutnya dalam kronologi kedatangan Tuhan kita ketika kita diangkat untuk bersama Tuhan kita di Sorga adalah bahwa kita semua akan berdiri di hadapan bema. 2 Korintus 5:10: “Sebab kita semua harus menghadap bema. Bema adalah takhta pengadilan Kristus. “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”

Penghakiman di sini tidak berhubungan dengan apakah kita sudah diselamatkan atau terhilang, karena penghakiman untuk itu terjadi di dunia ini dan sekarang ini. Masalah apakah saya sudah diselamatkan atau masih terhilang, itu adalah masalah sekarang ini. Yohanes 3:18 berkata: “Barangsiapa tidak percaya,” – anda memiliki ini diterjamahkan “telah dihukum”, telah diadili. “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Penghakiman untuk itu di dunia. Sekarang ini. Apakah Anda sudah diselamatkan atau masih terhilang. Penghakiman untuk ini terjadi sekarang di dunia ini.

Tetapi penghakiman bema terjadi ketika kita diangkat untuk bersama dengan Tuhan kita di Sorga. Kita semua akan menghadap tahta pengadilan Kristus, untuk menerima upah dari apa yang telah kita lakukan selagi masih hidup. Dan beberapa dari kita akan memperoleh upah yang besar. Seperti Paulus menulis dalam 1 Korintus pasal ketiga tentang masalah orang yang membangun di atas Kristus. Beberapa orang membangun dengan emas dan perak dan batu permata. Kemudian ada orang-orang yang membangun di atas dasar keselamatan kita, dari kayu, rumput kering dan jerami. Dan Paulus berkata itu akan diuji dengan pembakaran.
Pekerjaan kita akan diuji dengan api. Dan ketika seseorang membangun dengan begitu indah dan luar biasa, ia akan memperoleh upah. Tetapi jika pekerjaannya tidak layak, maka pekerjaannya akan terbakar, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. Betapa tragisnya ketika kita mengakhiri hidup dan dalam kekekalan tidak memiliki sesuatu untuk ditunjukkan yaitu apa yang telah kita lakukan bagi Kristus!
Injinkan saya menekankan hal lain mengapa penghakiman ini terjadi pada akhir zaman? Mengapa kita tidak menerima hadiah ketika kita mati dan pergi ke Sorga? Beberapa dari orang-orang ini telah mati selama 2,000 tahun atau bahkan lebih dan mereka belum menerima upah mereka. Mengapa harus pada akhir zaman? Alasannya sangatlah jelas. Manusia tidak mati pada saat ia mati. Hidupnya masih berlangsung. Pengaruhnya masih berlangsung.

Dan ketika ia menerima upahnya, ia tidak dapat menerimanya ketika ia mati. Ia menerimanya pada akhir zaman. Dan ini hanya Tuhan yang dapat menyingkapkan rencana ini dan memberikan kepada manusia semua upah dari hidupnya.

Sebagai contoh, Anda lihat Rasul Paulus. Lihatlah Rasul Paulus. Kebaikan yang Paulus lakukan masih berlangsung. Anda dapat menperoleh berkat dari kehidupan orang ini.
Saya berpikir tentang Charles Haddon Spurgeon. Saya membaca semua masa hidup Spurgeon. Spurgeon masih mengumpulkan upah dari pelayanannya dan khotbahnya yang luar biasa dan juga tulisan-tulisan yang pernah ia tulis. Ia masih mengumpulkannya. Ia sedang mengumpulkannya di dalam hidup saya. Saya diberkati oleh tulisan-tulisan Spurgeon saat ini.

George W. Truett, pendahulu saya yang luar biasa – masih melakukan kebaikan dalam hidup banyak orang yang telah ia menangkan bagi Kristus. Tuhan yang baik di Sorga, menolong saya untuk melihat bahwa ada bayang-bayang, ada pengaruh, ada cahaya yang tinggal setelah setiap kehidupan manusia berakhir. Anak-anakmu dan orang-orang yang mengenalmu, dan orang-orang yang berada di sekitar Anda bekerja. Semua yang Anda lakukan membawa pengaruh bagi mereka, dan Anda memperoleh upah Anda untuk apa yang Anda telah lakukan itu pada akhir zaman.

Pesta Perjamuan Kawin Anak Domba
Itulah bema Kristus. Hal berikutnya dalam Wahyu pasal sembilan belas adalah perjamuan kawin Anak Domba. Ketika kita telah menerima upah kita di Sorga, kita akan duduk di pesta perjamuan kawin Anak Domba.
Saudara yang terkasih, banyak hal dari semua ini yang saya sukai. Salah satunya adalah makan. Tuhan membuat jamuan makan. Saya suka makan. Kita akan duduk dalam jamuan pesta kawin Anak Domba. Kita akan makan dan minum dalam kerajaan Juruselamat kita. Dan apakah Anda tahu apa maksudnya ini? Perjamuan kawin Anak Domba. Oh, saudara yang terkasih! Pikirkanlah tentang mempelai perempuan, seperti yang dikatakan oleh Rasul Yohanes, ia mendandani dirinya sendiri untuk mempelai laki-lakinya. Pikirkan itu. Anda tahu, kita telah mengadakan pesta pernikahan di sini setiap Sabtu. Dan setiap kali saya pergi ke pesta, saya berpikir, saya masih canggung juga. Ini adalah hal yang sungguh amat menggelikan.

Saya datang dari pintu di sana itu. Anda lihat pintu di sana itu? Dan saya menuntun mempelai laki-laki dan ia berdiri di sebelah kanan. Saya tidak melebih-lebihkan ini ketika saya mengatakan kepada Anda bahwa tidak ada seorangpun dalam jemaat ini, entah ia anak-anak atau bukan, yang memperhatikan mempelai laki-laki di sana. Mereka bahkan tidak melihatnya. Mereka bahkan tidak memperhatikannya, Dan di sini saya berdiri di sampingnya. Mereka tidak memandang dia.

Mata setiap orang ketika pemain organ mulai memainkan instrumen “Here Comes The Bride”, setiap mata memandang mempelai perempuan. Oh, saudara yang terkasih, dan mempelai laki-laki itu tidak diperhatikan di sana, ia berdiri seperti tunggul, seperti batang pohon. Ia menjadi tidak istimewa. Saya percaya saya seperti menikahkan sebuah tiang dan seperti itulah mempelai laki-laki di sana.

Tetapi, mempelai perempuannya, oh, saudara yang terkasih! Didandani dengan begitu cantik, dibungkus dengan pakaian yang begitu indah, menjadi ciptaan yang paling indah yang Anda dapat bayangkan di antara semua orang di sekelilingnya. Mempelai perempuan membuat dirinya sendiri siap dan ia dibawa kepada mempelai laki-lakinya. Sekarang, inilah apa yang akan terjadi ketika semua upah diberikan dan semua hal yang Tuhan telah limpahkan digenapi.

Kemudian kita akan duduk di pesta perjamuan kawin Anak Domba. Dan mempelai perempuan itu adalah jemaat-Nya. Di sana akan ada para sahabat mempelai laki-laki. Yohanes Pembaptis hidup di dispensasi perjanjian lama – ia akan ada di sana. Abraham, Ishak, Yakub, mereka akan ada di sana. Mereka akan menjadi teman-teman dari sang mempelai laki-laki.

Tetapi mempelai perempuan itu adalah jemaat atau gereja. Kita memiliki tempat yang terhormat dan bermartabat, dan yang penuh kasih, dan anugerah. Oh, Tuhan, akan menjadi seperti apakah itu? Betapa Tuhan itu baik kepada kita! Perjamuan kawin Anak Domba.

Revelation/Kedatangan Kristus Di Akhir Kesusahan Besar
Kemudian ayat selanjutnya mulai di ayat 11, dari Wahyu pasal sembilan belas, kemudian Tuhan datang secara terbuka, dan dapat dilihat. Ini adalah kedatangan Kristus yang kedua kali. Penampaan (Revelation). Yudas 14 berkata: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya.” Dan Wahyu 1:7 mengatakan: “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan – kemuliaan Shekinah sorga. Dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia.” Ini adalah kedatangan Tuhan kita yang kedua, secara terbuka, kelihatan, secara pribadi, kedatangan-Nya menjadi Raja dan Tuhan atas segala ciptaan.

Oh, hari seperti apa itu! Sekarang, saya memiliki beberapa pemikiran di sini yang saya ingin kita perhatikan. Apakah Anda mau tinggal di sini satu atau dua jam lagi? Anda tidak keberatan akan semua itu. Anda tidak memiliki sesuatu untuk dikerjakan, tetapi akan segera pulang ke rumah dan pergi tidur. Jadi tinggalah di sini sebentar saja dan perhatikanlah sedikit lagi.

TANDA-TANDA HARI PENGANGKATAN/RAPTURE
Saya ingin menjelaskan tentang tanda-tanda kedatangan Tuhan kita, tentang hari pengangkatan. Saya ingin berbicara tentang kebenaran-kebenaran tentang kedatangan Tuhan kita, pada hari pengangkatan. Saya ingin berbicara tentang suatu perpisahan pada hari pengangkatan. Dan saya ingin berbicara tentang sang Juruselamat pada hari pengangkatan.

Munculnya Mesias-Mesias Palsu
Pertama, saya melihatnya di setiap tempat dan Anda juga melihatnya. Dalam Injil Matius pasal dua puluh empat, Tuhan memberikan beberapa tanda.
Di ayat 5, Matius 24:5: “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.”
Semua ini benar. Tanda yang lain, lihat ayat berikutnya ayat 6: Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun ini bukan tanda kedatangan hari pengangkatan.
Kesebelas, ayat 11: “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”

Injil Kerajaan Diberitakan Ke Seluruh Dunia
Lihat ayat 14, dan Anda melihat bahwa bukankah ini adalah tanda: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.” Dapatkah Anda percaya radio dan televisi dan bagaimana ini sedang mengerjakan [pemberitaan Injil] ke seluruh dunia pada saat ini? Seluruh dunia dapat mendengar Injil.

Apakah Anda ingat kisah saya ketika saya kembali dari South Pacific suatu kali bahwa saya berputar-putar di kepulauan Fiji? Orang-orang di sana bukanlah. Dan saya melihat kawan ini mendekatkan kepalanya ke tanah, dan menempelkan telinganya ke tanah.
Saya berpikir benarkah ada orang yang seseram itu di bumi ini? Pada waktu itu saya langsung teringat tentang orang Indian Amerika.
Orang yang saya temui itu memiliki radio kecil, dan ia menempelkan radio itu ke telinganya, mendengarkannya. Saya sangat ingin tahu. Saya ingin tahu apa yang orang seram ini sedang dengarkan. Jadi saya duduk di sana, di sampingnya, dan saya menempelkan telinga saya ke tanah di mana di sana saya dapat mendengar.
Dan Anda tahu apa yang orang ini sedang dengarkan? Ia sedang mendengarkan khotbat Injil. Dapatkah Anda percaya itu? Di kepulauan Fiji. Seluruh dunia, dan itulah salah satu tanda, ia berkata di sini, tentang kedatangan Tuhan kita. “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.”

Kebangkitan Kembali Israel
Saya ingin menunjukkan kepada Anda tanda yang lain dan satu yang paling Anda ketahui. Dalam Injil ini pasal yang ketiga puluh enam – dalam nubuatan Yehezkiel pasal ketiga puluh tujuh adalah nubuatan tentang kebangkitan Israel, munculnya Israel sebagai bangsa dan umat. Dan kita melihat itu sudah terjadi di sepanjang masa hidup kita, yaitu kembalinya orang Yahudi ke Palestina dan kebangkitan bangsa Yahudi. Tidak ada bangsa Yahudi selama kurang lebih 2,000 tahun. Tetapi bangsa ini kembali bangkit dan ini adalah salah satu dari tanda-tanda akhir zaman.

Bangkitnya Bangsa-Bangsa yang Memusuhi Israel
Kemudian dalam Kitab Yehezkiel 38 dan 39, ada nubuatan tentang bangkitnya Russia. Jika Anda bertemu dengan orang yang tahu arti etimologi dari kata-kata ini, Gog dan Magog dan Rosh; diterjemahkan di sini raja agung negeri Meshekh dan Tubal, mereka adalah nama-nama dari kota-kota besar di Russia.
Sekarang, saya ingin menekankan sesuatu kepada Anda yang menurut saya luar biasa. Ini dikatakan di sini dalam nubuatan Yehezkiel pasal tiga puluh delapan bahwa akan ada konfiderasi dengan Russia dan musuh-musuh Israel, Persia dan Ethiopia dan Libia.

Saya telah menyebutkan tiga bangsa ini. Dan ketika saya di Persia, Persia adalah teman terbaik kita di Timur Tengah. Semua minyak yang kita gunakan praktis berasal dari Persia. Dan Shah dari Iran adalah teman terbaik kita [Amerika]. Persia ada bersama kita [Amerika]. Tetapi Alkitab mengatakan di sini bahwa Persia akan menyerang kita [Amerika].

Dan ketika saya menggunakan contoh ini untuk membaca bagian ini, saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa Tuhan tidak tahu apa yang sedang Ia bicarakan. Saya tidak berpikir Ia menyadari tentang apa yang akan terjadi. Saya berpikir bahwa Tuhan berada di pojok yang lain dan Ia tidak sensitif terhadap perkembangan sejarah.

Tetapi Tuhan menulis di sini bahwa Persia akan menyerang kita [Amerika]. Sudaraku, tidak ada bangsa yang lebih keras memandang rendah Injil Kristus dan bangsa Amerika dari pada Iran. Saya telah melihat itu beberapa tahun yang lalu.

Baiklah. Sekarang, Anda lihat yang lain lagi. Saya pernah berkhotbah di seluruh Ethiopia. Ethiophia adalah salah satu sahabat terbaik Amerika. Dan Ethiophia telah terbuka bagi Injil. Dan saya telah berkhotbah kepada mereka dan melihat respon orang-orang di sana – luar biasa.

Saya telah mengunjungi para pemimpin Ethiophia, para pemimpin pemerintahan, dan mereka sangat simpatik dengan apa yang sedang saya bicarakan. Ethiophia hari ini adalah Musuh dari Injil Kristus dan musuh dari Amerika. Ethiopia. Saya telah melihat itu berubah pada zaman saya ini, beberapa tahun terakhir ini, kira-kira dua atau dua tahun ini. Ethiophia bersama dengan Russia. Ethiophia adalah satelit komunis Russia.
Sekarang saya melihat yang satu lagi. Libia. Saya pernah berkhotbah di Libia. Ketika saya berada di Libia, negara ini adalah teman baik Amerika, dan sangat terbuka terhadap Injil, bahkan walau secara nominal, negara ini adalah negara Muslim.

Hari ini, tidak ada musuh Amerika yang lebih sengit dari pada Khadafy, dan musuh dari segala sesuatu yang Anda dan saya kasihi. Ini ada di dalam Alkitab di sini.
Dan saya menggunakan untuk membaca bagian Alkitab ini dan saya berpikir, “Saya telah katakan kepada Anda, Tuhan, saya tidak percaya Engkau tahu apa yang akan terjadi. Karena orang-orang ini, Iran, Ethiopia dan Libia, mereka ada di pihak kami [Amerika].”
Tetapi Tuhan berkata bahwa mereka ada di pihak lain. Dan inilah yang terjadi seperti yang Tuhan firmankan. Ini adalah tanda kesudahan zaman, akhir dari sejarah, tanda kedatangan Tuhan kita.

KEDATANGAN TUHAN PADA HARI PENGANGKATAN
BERSIFAT RAHASIA
Saya ingin Anda melihat lagi kebenaran-kebenaran ini. Kebenaran-kebenaran tentang kedatangan Tuhan kita untuk umat-Nya. Ini dikatakan bahwa akan disertai dengan suara nafiri, disertai dengan seruan, dan akan disertai dengan penghulu malaikat yang berseru. Sekarang, ketika Anda melihat itu, Anda langsung berpikir, “Yah bagaimana hari pengangkatan itu dikatakan sebagai peristiwa yang bersifat rahasia? Dan bagaimana ini akan terjadi kepada kita, ketika Alkitab berkata bahwa ketika Tuhan datang untuk kita, ini akan disertai dengan suara seruan Tuhan, dan disertai dengan penghulu malaikat yang berseru, dan dengan nafiri Tuhan? Bagaimana ini menjadi peristiwa yang bersifat rahasia, dan tersembunyi, dan diam-diam di tengah semua kegaduhan ini?

Yah, apakah Anda tahu jawabannya sangat jelas dalam kehidupan kita sendiri dan di zaman kita sendiri, dan dalam jemaat di sini pada malam ini? Ada orang-orang yang mendengar Injil ketika mereka mendengarnya. Dan ada orang yang tidak pernah mendengar Injil bahkan walaupun mereka sedang mendengarkannya saat ini.
Sekarang bukankah hal ini tidaklah aneh? Ini tidak aneh bukan? Anda melihat itu dalam kehidupan Paulus. Paulus dikelilingi oleh banyal orang ketika ia terjatuh di jalan menuju Damsyk. Tetapi siapa yang mendengar suara Tuhan yang sedang berbicara kepada Paulus? Dan siapa yang menjawab dan memberikan respon dan menjawab dengan hidupnya? Paulus saja, tidak ada yang lain. Yang lain tidak.

Ijinkan saya memberikan ilustrasi tentang hal yang terjadi pada saya. Berapa banyak orang mendengar tetapi mereka tidak mendengar. Mereka melihat dan melihat dan melihat, tetapi mereka tidak menanggap. Mereka mendengar dan mendengar dan mendengar, tetapi tidak mengerti. Mereka adalah orang yang baru saja melihat dan mendengar. Sekarang saya ingin menunjukkan itu kepada Anda.

Apakah Anda ingat suatu waktu saya pernah sampaikan kepada Anda tentang seorang petani di Louisiana Selatan yang menangkap itik jantan yang sangat besar? Ketika itik-itik liar itu terbang ke sana di akhir musim dingin, petani ini menangkap itik jantan yang keluar dari Canada itu.

Dan ia mengikat itik jantan itu bersama dengan bebek-bebek domestiknya di sebuah kolam di Louisiana. Dan di akhir musim dingin, banyak itik liar yang berada di Louisiana selatan, mulai terbang dan kembali ke Canada, dan mereka melihat bahwa itik jantan itu terikat di kolam itu.

Dan dari angkasa, itik-itik itu memanggil itik yang ada di kolam itu, dan itik jantan yang di kolam itu menengadahkan kepalanya dan mendengar panggilan dan ia mengepakkan sayapnya yang besar untuk terbang dan bergabung dengan mereka, namun tali pengikatnya menariknya kembali.

Dan hari berikutnya, sekumpulan besar itik-itik liar yang lain terbang kembali ke Canada, melihat ke bawah ke kolam dan melihat itik jantan itu, kemudian mereka memanggilnya dari angkasa. Dan ia menengadahkan kepalanya dan mendengarkan panggilan itu dan kemudian mengepakkan sayapnya yang besar untuk bergabung dengan mereka yang terbang di angkasa itu, dan tali pengikatnya menariknya kembali ke air.
Dan hari berikutnya ketika sejumlah besar itik yang lain pulang dan memanggil itik itu dari angkasa, ia mengepakkan sayapnya sekali lagi dan tali pengikatnya putus, dan ia terbang, dan bergabung dengan mereka yang ada di angkasa pulang ke Canada. Dan bebek-bebek domestik itu tidak pernah mendengar panggilan itu – hanya itik jantan yang besar itu saja. Dan mereka terus berenang di kolam kecil di Louisiana selatan itu; mereka tidak pernah mendengarnya.

Sungguh akan menjadi seperti inilah nanti. Ketika panggilan diperdengarkan, dan nafiri ditiup, dan penghulu malaikat berseru, umat Tuhan akan mendengarnya. Selain mereka bahkan tidak ada yang tahu, tidak ada yang menyadarinya.

Bukankah ini bukan sesuatu yang aneh? Dan inilah kebenaran dalam setiap jemaat. Inilah kebenaran dalam jemaat ini dan semua orang yang belum selamat. Ada orang yang mendengar, ketika mereka mendengarkan. Dan ada yang lain [yang tidak mendengar walau mendengar] . Ini hanya salah satu kebenaran. Bukan segala-galanya.

Saya harus tutup khotbah ini. Saya ingin bebicara tentang perpisahan. Oh, Saudara yang terkasih! Ada yang ditinggalkan. Saya ingin berbicara tentang Juruselamat, ketika kita melihat Tuhan kita. Anda tahu, saya berpikir tentang hal-hal ini sama seperti Anda.

Dapatkah mata ini melihat Yesus datang dalam kemuliaan? Dapatkah ini terjadi? Dapatkah tubuh yang terus menua dari hari ke hari dan makin melemah tiap-tiap hari ini, jika Ia memperlambat kedatangan-Nya akan menjadi bobrok? Dapatkah tubuh ini akan mengalami transformasi kuasa Tuhan dengan begitu cepat? Oh, Tuhan, dapatkah ini terjadi? Dapatkah ini terjadi?

Ini adalah kebenaran; bahwa Tuhan telah mempersiapkan bagi kita hal-hal yang luar biasa, hal-hal yang ajaib dan membawa kita pulang ke Sorga di mana bahkan jalan-jalan dilapisi dengan emas dan pintu gerbangnya adalah mutiara berharga; di mana Sungai Kehidupan mengalir melalui tengah kota, dan di mana daun-daun pohon dapat menyembuhkan bangsa-bangsa. Oh, Tuhan! Dapatkah hal ini terjadi? Dapatkah ini terjadi?
Ini begitu ajaib, begitu ajaib, apa yang Tuhan telah maksudkan bagi kita yang telah menemukan tempat perlindungan kita dalam kasih dan iman, dan janji serta pengharapan di dalam Dia.